Temaram malam mengusik tabir jiwa, Berkhilwat dalam sunyi tentang cinta, Dapatkah ku cumbu satu? Biar kanda rasa seperti adinda, Waktu seperti belati, aku yang mati. Ruang seperti penjara, aku yang merana. Adakah satu mawar saja hinggap di kupingmu? Aku mau satu, benar-benar hanya satu, Karna sekalipun sampai larut senja, tak ada mawar yang mekar di taman cinta kanda. 10-12-17
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.