Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2022

Ingatan Buku: Kolonialisme Zionis di Palestina

Ingatan Buku: Kolonialisme Zionis di Palestina Oleh Ahmad Rizky Umar Ebook ini saya dapat dari Twitter, mungkin sebagian sudah bosan Pembahasan antara Israel dan Palestina pakemnya ga jauh-jauh dari tendensi Agama. Berbeda dari buku sejenisnya, buku ini menjabarkan bagaimana bentuk kolonialisme Zionisme Israel pada kependudukan Arab sehingga bisa luas sampai saat ini. Buku ini anggap seperti buku saku karena sangat singkat dan efektif pembahasannya. Tentu pokok dasar pijatannya adalah kejahatan dari Zionisme itu sendiri. Singkatnya buku ini memperlihatkan taktik mereka dalam mencaplok daerah di Arab. Mulai dari seleksi ras, kemudian diskriminasi ras, dan eksklusivitas ras di negara Israel. Sehingga taktik dominan yang dipakainya bukan mengusir secara kasar tapi dominasi ras pada daerah Israel sehingga melebar perlahan dan terusir. Taktik ini juga dipakai dahulu oleh Kolonialisme Inggris dengan supremasi ras. Bedanya taktik itu sampai sekarang di Negara Zionisme masih berjal

Ingatan Buku: Diwan Syams Tabrizi

Ingatan Buku: Diwan Syams Tabrizi Jalaludin Rumi Buku ini tentang kehilangan Rumi akan gurunya. Tepatnya buku ini berisi syair, puisi atau prosa yang dibuat oleh Rumi sendiri. Cukup disayangkan ada beberapa terjemahan ke Indonesia nya terlihat mengurangi nilai keindahan daripada versi English-nya. Tapi saya lebih percaya teks aslinya berkali-kali lipat lebih indah dari hasil terjemahan-terjemahan ini. Singkatnya, tulisan di dalam buku ini berisi tentang kerinduan dan cinta kepada Tuhan (Mahabbah). Bahasanya indah mampu dicerna, mengingatkan bahwa cinta kita harus lebih daripada sekedar formalisme semata, atau wujud belaka. Jauh dari itu tersimpan rahasia indah daripada hanya sekadar wujud. Ya, intinya bahasanya sangat sufistik. Tapi karena itulah saya suka, biar balance dalam melihat segala sesuatunya. Terimakasih

Ingatan Buku: Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah

Ingatan Buku: Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah Oleh Alfhialgazi Selama bulan Desember vakum baca buku, akhirnya saya berinisiatif untuk beli buku lagi setelah gamang mau pindah ke tablet aja. Baca buku di tablet ga ada sensasi menggenggam. Sangat beda, akhirnya pindah haluan lagi ke buku fisik yang mana kumpulan buku saya selanjutnya mesti saya hibahkan, karena sudah menumpuk dan berdebu. Balik ke buku ini, saya butuh asupan alternatif mengapa manusia zaman now apalagi remaja dewasa atau pun dewasa rentan akan kesepian. Buku ini membahas secara ringan pelan-pelan dan merefleksi kembali apa yang membuat kita "hampir menyerah". Tentu dengan pembahasan relijius buku ini seolah menjawab pertanyaan kita yang merasa jika saat ini jauh dari Tuhan/Agama. Catatan penting dalam eskalasi perhitungan pembahasan paling concern mengenai penyakit jiwa yaitu "maksiat". Kemaksiatan membuat manusia hatinya dingin, menjauhi Tuhan, dan merasa sangat hampa. Sehingga energi yan

Cakrawala

Dari ufuk timur terbit lah mentari, Di wanginya embun abu-abu dia membisikkan, Kata cinta yang belum pernah tersampaikan, Perlahan membawa diriku kembali ke masa silam, Saat kita berlari menuju matahari tenggelam, Cinta menjadikannya air yang membasuh dalam cerminan sukmaku, Adakah hari lain untuk hari ini? Kita berada dalam peraduan cinta tanpa batas. Kebahagiaan besar dalam hati, Tapi, ada suatu masa ku melihat matamu berlinang air mata, di ujung tangan, aku basuh air lembut dalam kesucian. Adakah malam ini habis? meski baru saja rembulan bersinar? Aku berada dalam pejalanan panjang menuju horizon gelapnya lautan, Menjemput bintang yang kita tuju pada suatu malam, Serta kerinduan yang menyerbak dalam cakrawala langitu kebiruan, dan aku masih dalam perjalanan untuk memeluknya. 18.01.2022

Eternals (2021)

Eternals (2021) Dir: Chlao Zao Rate: 7,5/10 Ketika rilis filmnya di bioskop banyak banget yang kecewa sama film tersebut. Saya yang penggemar movie marvel pun menjadi ragu untuk menontonnya. Jadilah saya menunggu rilis di Disney plus. Ditambah rating di luaran pada nilai jelek semua. Salah satu penyesalan saya setelah menonton di Disney Plus ini ialah tidak menontonnya di bioskop. Sinematografi yang luar biasa memainkan imajinasi, serta penerapan filosofis "antagonis" dalam naskah film ini. Meski saya skip nonton 2x istirahat gara2 ketiduran, tapi ga meminimalisir bahwa memang sajian sinematografinya bikin ngantuk dan mainin imajinasi. Chlao Zao pemenang Oscar entah dia bangga atau sedih atas respon penggemar marvel dan penontonnya. Jika diliat dalam awam memang penerapan premis dan karakter tidak begitu melekat antar karakter, terlalu kaku apalagi ikaris. Dari awal film sampai tengah serasa menonton serial superhero HBO, Netflix dll slow pace. Sehingga bisa jadi