Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2019

Ingatan Film: Marriage Story (2019)

Ingatan Film: Marriage Story (2019) Dir: Noah Baumbach Pernikahan Nichole dan Charlie sedang diujung tanduk, beberapa macam cara untuk menyelesaikan tetap saja ego mereka terkadang suka meledak-ledak. Alur perceraian sebuah bingkaian alur utama di film ini, bagaimana perceraian itu sangat melelahkan. Demikianlah dunia dewasa.. Dari segi plot film berdurasi dua jam lebih ini cukup memiliki alur yang lambat eksposisi tangga dramatika begitu pelan dan hati-hati. Mungkin karena alasan ini afeksi yang saya rasakan begitu personal. Tergambar juga bagaimana rangkaian shot menjadi lebih berdekatan antara keduanya, di sini bahkan saya tidak merasakan adanya manusia jahat (antagonis), semua begitu manusiawi. Hal yang membuat saya tertarik berkat adanya ledakan di konflik, begitu compliment pembawaanya, editing rapi, akting dari mereka sata rasa liar biasa saling mengisi. Secara konteks, film ini menunjukkan bagaimana lemahnya liberalisme menghadapi persoalan hati. Hal ini juga

Bersemai di Waduk Panongan

Bersemai di Waduk Panongan Pada kabar kawanku, Tersudut lampiran bergambarkan pertiwi, Raya-raya tanah yang kuhirup sejak dini, Danau merekah menjadi bulir suci kota ini, Dalam takzim waktu kian tersadar, Perlahan masa, waktu, ruang menghilang, Terbangun pula beton-beton pemakan rindang pohon, Inikah perpisahan? Yang dulu ada menjadi hilang? Ringkih rasa terus tersadar, Apakah Tangerang kini menjadi tempat mencandu nostalgia masa muda? Tiada lagi sepoi, Menjadi kering,  Lalu menua dan keras, Terima kasih engkau telah mempertemukan menjadikan ia ada, dan kembali menjadi yang terlupa. 31.12.19

Ingatan Filsafat: Al Mawardi (Al Ahkam Al Sulthaniyyah)

Ingatan Filsafat: Al Mawardi (Al Ahkam Al Sulthaniyyah) Oleh: FF Al Mawardi tercatat dalam sejarah merupakan salah satu tokoh yang mengawali penulisan konsep politik pemerintahan yang dikenal dengan (Al Ahkam Al Sulthaniyyah). Kitab ini disebut-sebut yang mengawali Machiavelli dalam penulisan buku lil-principle nya.  Kitab tersebut berisi buku pemerintahan berbasis agama/Teokrasi yang berkutub pada Islam. Buku ini namun tidak serta merta membawa masuk Kitab dan Sunah ke dalam Pemerintahan, namun perlahan-lahan melalui organismenya, seperti cara pemilihan Khalifah dan badan-badan yang menaungi bergeraknya pemerintahan itu sendiri.  Saya ingat pak FF menjelaskan tidak banyak tentang isi atau pokok pikiran dalan Al Ahkam Al Sulthaniyyah, namun hanya menjelaskan prinsip-prinsip sebagian, meskipun saya tidak mendapatkan banyak juga. Setidaknya ada beberapa butir untuk tahap mengenal prinsip Al Mawardi. Dalam pembahasannya saya baru mengetahui akan konsep Khilafah itu

Ingatan Filsafat: Nazisme (Ringkas)

Ingatan Filsafat: Nazisme (Ringkas) Oleh: FF Nazisme adalah sebuah ideologi dari partai Nazi yang terbentuk karena persatuan pekerja nasionalis sosialis oleh Adolf Hitler. Meskipun bernama sosialis namun partai ini dalam pemerintahan Jerman bergerak mengarah ke elitis, dengan penuh nasionalisme romantisnya (fasis). Partai ini mengutamakan ras sebagai pokok pemikiran yaitu Arya. Oleh karena itu partai ini terkenal dengan rasisme ekstrimnya, pun partai ini anti-semit (membenci Yahudi) karena mereka tidak punya wilayah dan menjadi penyebab Jerman kalah. Nazisme memiliki ideologi bahwa kehidupan masyarakat dari rakyat untuk pemerintah. Sebab rakyat harus mengabdi pada pemerintah agar negara dapat memakmurkan rakyatnya dan memperkuat negara. Nazisme mengontrol sejarah dan keilmuan seperti negara totaliter lainnya. Nazisme seperti reflektif adolf hitler itu sendiri, sebab beliau juga anti komunisme karena menganggap ideologi tersebut dibuat oleh marx seorang yahudi yang sk

Ingatan Film: Imperfect (2019)

Imperfect Dir: Ernest Prakasa Ketidaksempurnaan menjadi sebuah film baru di akhir tahun dari Ernest untuk masyarakat Ibukota (tentu, saran saya tonton ini jangan bagi anak kampung, kata salah satu antagonis selingan di film ini). Bagaimana tidak segala mise en scene film ini berbicara tentang sebuah identitas kecantikan perempuan yang ada di masyarakat metropolitan. Jadi menurut saya film ini tidak menggambarkan kesemuanya. Oke saya akan bahas konteks nanti.. Secara sekuen-sekuen keseluruhan film ini ringan dan menarik. Perpaduan lawakan ernest ala stand-up comedy dibawakannya, apalagi banyak sekali komika yang bermain di film ini. Secara naskah film ini begitu baik meskipun saya merasa tidak menemukan afeksi lebih dari pendekatan keluarga Rara, namun dalam hal ini Rara (Jesicca Mila) sangat baik secara karakter, apalagi sekelas Reza Rahadian yang begitu memiliki khas dalam setiap peranan beliau, pun terbantu oleh para komika yang membuat komedi di film ini menjadi g

Ingatan Filsafat: Kebahagiaan Ki Ageng Suryamentaram

Ingatan Filsafat: Kebahagiaan Ki Ageng Suryamentaram Oleh: FF Akhirnyaa ku smpai di ujung filsafat kebahagiaan dari bermacam-macam tokoh sebelumnya. Ki Ageng Suryamentaram, jujur saya baru pertama mendengar nama beliau. Filsafat Kebahagiaan asli Nusantara (Jawa) ini mengedepankan kebenaran rasional reflektif. Yaitu kebenaran berkaca pada diri sendiri dan menggunakan daya rasa serta imajinasi. Berbeda dari Filsafat Barat yang mengedepankan Rasional Egoistik (tidak semua, tahapan awal) di mana Kebenaran ialah subyektif dan memandang ada kesalahan di luar pemahaman Kebenaran, namun sebenarnya kebenaran di dalam dunia realitas itu sangat samar dan ngawang, tidak semudah seperti film atau sinetron. Tahapan menurut beliau kebahagiaan itu dari rasional egoistik, lalu menuju rasional reflektif kemudian tahap final rasional akomodatif. Di mana rasional akomodatif ini lebih ikut berperan tidak cuma bersimpatik namun ada empatik di dalamnya. Hal ini pernah dilakukan oleh Guru Konfu

Ingatan Buku: Helen dan Sukanta

Ingatan Buku: Helen dan Sukanta Penulis: Pidi Baiq Telah lama saya tidak berlibur dan mengunjungi dimensi fiksi dari orang lain, atau bisa disebut Novel. Kali ini saya sangat terhibur hatinya oleh seseorang yang berjasa mengantarkan saya mencintai buku, ialah Pidi Baiq. Panggilannya Ayah Surayah, tulisan beliau saya akui seperti curhatan penulis-penulis diary, singkat, padat dan dinamis. Dalam kedinamisan nya saya merasakan sebuah nuansa dan gerbang lebar untuk masuk ke dalam dunia tulisannya, kemudian perlahan aku dapat berempati. Sebut saja Drunken Mama, Drunken Master, Dilan Series. Buku-buku beliau mengantarkan saya pada dimensi dirinya yang lain. Hal ini kemudian saya hormati dengan membeli kembali buku terbaru nya yang berjudul Helen dan Sukanta. Meski saya tahu tidak sedikit yang tidak menyukai gaya tulisan beliau dengan nada "tidak begitu sastrajendrik". Oke, saya akan bercerita bagaimana buku ini membuat saya memasuki dimensi lain. Di mana kesenangan,

Ngaji Filsafat: Al Ghazali (Kimiatul Saadah)Oleh: FF

Ngaji Filsafat: Al Ghazali (Kimiatul Saadah) Oleh: FF Al Ghazali memandang kebahagiaan dalam bukunya yang berjudul Kimiatul Saadah berupa aktivitas Jiwa atau cerminan Jiwa. Hampir-hampir mirip seperti apa yang saya pelajari di Plato. Kebahagiaan haruslah menanam dasar sebuah pemenuhan diri. Orang yang mengenal dirinya ialah yang mengenal Allah. Raja dari segala gerak manusia ialah Jiwa/Hati/Qolb. Hati bagaikan kaca, bila kau beri debu maka ia akan kotor, kemudian jika terus menerus maka akan tertutup pancaran kebaikannya. Tubuh laksana kota, ada amarah, nafsu dan sebagainya. Jangan sampai hal-hal buruk dan berlebihan menguasai Jiwa manusia atau menyetir nya. Jika lapar maka makan, jika sudah saatnya menikah maka menikah lah. Menahan memang baik namun jika manusia tidak kuat haruslah dipenuhi sebagai bentuk pengenalan dasar diri sendiri. Oh ya dan satu lagi, saya mengenal Assasin dalam kajian ini. Assasin dikenal di Barat yang di sebut oleh pelaut Barat. Assasin a

Review Buku : Identitas dan Kenikmatan (Politik Budaya Layar Indonesia)

Review Buku : Identitas dan Kenikmatan (Politik Budaya Layar Indonesia) Oleh: Ariel Heriyanto Buku ini lebih tepatnya mengarah pada sosial budaya, bukan pada sinema teknis atau layar dalam konotasi perfilman. Kata-kata baku membuat saya agak alot mencerna beberapa istilah namun disisi lain (semoga) sedikit memahami kronologis budaya layar atas dampak perjalanan politik sejarah Indonesia. Maka untuk mencoba mengingat kembali saya hanya menulis garis-garis besar pokok pikiran di dalam buku tersebut, meskipun tidak lengkap/dalam banget. Buku ini mencoba menjelaskan hiruk pikuk yang terjadi dalam dunia layar mengenai budaya dan pelaku di dalamnya, lebih menyoroti budaya politik seperti pemilu dan fenomena budaya (larangan jilbab) hingga tragedi, seperti kasus 1965 komunisme, rasial tionghoa di dalam layar, Islamisme dan Post Islamisme, dan ya buku ini juga membahas wanah Asianisasi alias KPOP dan perbedaan antara wabah hiburan dari Barat dan Timur. Hal yang saya sedikit