Skip to main content

Posts

Showing posts with the label cerita

Risalah Rembulan Kala di Manggarai: Kejujuran

Pada akhirnya tiba perpisahan yang tiada terduga. Dalam alunan musik yang masih melantunkan Yiruma, masih pekat bayangmu dalam jiwa. Tiada arti dalam mengarungi samudera sendirian, lalu kau adalah yacht yang hadir di tengah pulau kosong. Mengenalmu benar-benar sebuah anugerah yang aku tahu seumur hidupku. Engkau membuat merasakan kasih sayang Tuhan dalam bentuk lain. Sekilas bola matamu yang indah tak pernah aku lupakan seumur hidup. Bila ini adalah elegi maka akan kugubah sedramatis mungkin.  Sudah terhitung beberapa hari kau tak nampak di indera atau sepenggal pesan maya. Apa kabar dirimu? Bagaimana kabar adikmu yang akan dioperasi hari itu? Apakah engkau sudah lebih tenang dan fokus pada dirinya seorang?  Tentang kejujuran, di sini alunan hidup tak tentu, mengairi segala angin yang berhembus dan aku masih saja dibuncah kegelisahan. Sedih yang tak nampak pada perpisahan lalu berhutang air mata pada tiap malamnya. Di sini Mars, begitu dingin dan sepi hanya ad...

SURAT UNTUK KEKASIH (DEMO FICTION)

PERTAMA Aku tidak sadar bahwa hidupku bertaruh pada masa ini. Hari itu langit tidak secerah biasanya, hanya berisi kabut tebal abu-abu menutup separuh gedung-gedung tinggi. Gerimis membasahi jalan-jalan, gerumulan orang melewati batas-batas trotoar menghindari kubangan-kubangan air. Di antara angin yang berhembus pada halte yang ku turuni, di antara orang-orang yang menunggu hujan, ada bau hujan yang selalu membawa diriku kembali pada dirimu.  Tiba-tiba punggungku terasa hangat, hingga tidak ada waktu yang tersisa untuk menghitung bulir air yang turun dari atap halte, entah kenapa semakin ku cerna, maka semakin tergambarkan dirimu lebih jelas, kuingat pada senyum bergantung di bibirmu sehingga mananggalkan resah pada tubuh ini, makin menggigil dan getir. Ya, pada saat itu.  Dahulu kita pernah bercakap-cakap bagaimana nasib waktu di depan, menjadi apa dirimu, dan menjadi apa diriku kelak. Ada rahasia yang tidak pernah aku katakan padamu sampai saat ini, di atas la...

Hari Kebebasan

Aku yakin ada hari di mana manusia bisa merasakan bebas secara penuh tanpa rasa manipulatif, sehingga dia tidak merasakan sebiji kekhawatiran tentang dirinya di kemudian hari. Ada hari di mana manusia merasakan kebebasan. Tanpa berencana, menghitung jatah-jatah kehilangan, atau sekedar mengumpulkan uang sebagai bentuk normatif bahwa kita adalah manusia terkini, bukan pengangguran. Hari itu akan hadir pada sela-sela ketakutan,namun setelah itu dia timbul menjadi perasaan penuh, mencintai sekelilingnya dan merasakan empati, simpati tiada batas. Hari itu ialah sehari sebelum kiamat. Di mana berita-berita akan selalu meneror hari-hari, tentang bencana yang akan dihadapi pada hari kiamat besok. Ilmuwan mencari cara bagaimana menunda kiamat, pemeran agamawan-agamawan mengutuk bumi tentang azab-azab perlakuan manusia, berita gosip sibuk meliput persiapan selebritis-selebritis dalam menghadapi kiamat, ada yang sudah punya doom anti kiamat, ada yang menangis sesegukan, ada yang sibuk membuat su...

Review Buku: Laki-laki yang Tidak Berhenti Menangis (Rusdi Mathari)

Review Buku: Laki-laki yang Tidak Berhenti Menangis (Rusdi Mathari) Oleh: HSA Kian selesai dengan buku sebelumnya, kemudian tenggelam dalam hikmah rangkuman kisah-kisah Islami oleh Almarhum Rusdi Mathari. Semoga Almarhum diberi tempat yang terbaik di sisi-Nya dan pahala atas buku ini selalu mengalir untuknya, Al-fatihah. Saya tertarik dengan siasat tasawuf dari kisah-kisah belio, buku sebelumnya (Merasa Pintar Bodoh saja Tidak Punya) menggambarkan jelas tentang refleksi berIslam hari ini yang lebih luwes dan signifikan. Garis besar yang saya dapat ialah bagaimana beragama dengan reflektif ke dalam, melalui kisah-kisah Nabi para Sahabat serta riwayat hadis. Bagaimana kesombongan Azazil menjadikan ia Iblis, bagaimana toleransi Agama sangat dikedepankan pada ras atau umat golongan lain. Sebab yang palibg diutamakan adalah keharmonisan antar manusia. Ada juga bagaimana manusia menghormati tetangga, WS RENDRA berkata "Jangan pernah mengaku kaya jika tetangga Anda masih ...

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Ngaji Filsafat: Mahatma Gandhi

Ngaji Filsafat: Mahatma Gandhi Oleh: FF Perjalanan perjuangan Mahatma Gandhi begitu besar bagi bangsa India dan cerminan seluruh dunia. Baru kali ini saya belajar sedikit dari pemikiran-pemikiran belio, tentang manifestasi prinsip hidup, Agama, dan masyarakat atas gejolak peristiwa yang terjadi di India saat itu. Meskipun pada akhirnya sikap yang katanya "dasein starben" menurut salah satu filsuf barat tentang derajat tinggi manusia, di sufi makrifat, di Hindu moksa. Mati di tangan tentara rakyatnya sendiri yang berafiliasi ekstrimis hindu. (Saat gejolak perang melawan bangsa sendiri Islam vs Hindu hingga terjadi perpecahan India dan Pakistan, kemudian pecah lagi adanya Bangladesh) Pengaruh belio sangat tinggi terhadap masyarakat India, dari beragam Agama ataupun ras. Pada saat penjajahan Inggris dia mampu mematikan ekonomi dan perang terhadap penjajahan Inggris dengan sebutan Hartal. Perang tanpa kekerasan, bersama mayoritas masyarakat India. Ketika perang menggunakan sen...

Ngaji Filsafat: Richard Rorty (Kebenaran)

Ngaji Filsafat: Richard Rorty (Kebenaran) Oleh: FF Richard Rorty merupakan filsuf post-modern yang memiliki pemikiran tentang neo-pragmatisme. Teori kehidupan idealnya terbagi jadi dua macam manusia: manusia metafisik dan manusia ironi. Manusia metafisik berlaku mencari sesuatu yang pasti kebenarannya sehingga membentuk pemikiran obyektif. Sedangkan manusia ironi terus mempertanyakan kebenaran yang dianut sambil terus menjalani hidup tentang kebenaran yang diyakininya. Sampai di sini, kebenaran menurut Rorty bukan bersifat final atau obyektif. Kebenaran merupakan kesepakatan sosial yang dianut. Sehingga berbeda budaya maka nilai kebenarannya pun berbeda. Richard Rorty berkata bentuk-bentuk sakral yang dianut manusia merupakan perwujudan ketidak pahaman manusia terhadap konsep benda tersebut. Sehingga kita harus terus belajar agar bentuk2 yang kita sakralkan bisa dikendalikan atau dikenali kemudian tidak menjadi sakral lagi. Nihilisme pun di kritiknya, meskipun ada yang tidak memili...

Ngaji Filsafat: Dekontruksi Derrida (Post-Modernism)

Ngaji Filsafat: Dekontruksi Derrida (Post-Modernism) Oleh: FF "Nothing outside the text" merupakan slogan Derrida yang paling terkenal dalam memahami pemikirannya. Derrida seperti filsuf lainnya lahir dan memiliki kehidupan normal dan meninggal karena sakit komplikasi. Dekonstruksi merupakan pemikiran mutakhirnya dalam membedah struktualisme. Pemikiran post modern seperti Rorty kemarin mengarahkan pada  sebuah kemajemukan/pluralisme dan menghancurkan epistemologi (hakikat pengetahuan). Pluralisme lahir akibat pemahaman berbeda masyarakat atau individu dalam memahami teks. Teks bukan hanya berupa tulisan namun sesuatu yang bermakna atau bisa dimaknai. Maka karena itu yang tidak bisa kita pahami merupakan bukan/belum teks. Sampai sini saya memahami konsep Iqro pada dunia Islam. Kenapa orang bisa berbeda pemikirannya? Sebab di dalam teks terdapat different atau perbedaan. Seperti bendera putih suci ada juga yang mengartikan kematian. Manusia memandang sesuatu dengan pemahama...

Ngaji Filsafat: Simulakra Baudrilliard (Post-modern)

Ngaji Filsafat: Simulakra Baudrilliard (Post-modern) Dalam era modern konsumsi menjadi titik awal sebuah eksistensi, kenapa begitu? Sebab dunia modern sudah dikuasai oleh simbol-simbol manipulatif sehingga hidup kita dapat disetir sebagai simulasi. Dalam titik ini Baudrilliard menyebutnya Simulakra. Berbeda pada era Marx yang menitikberatkan pada produksi. Struktur modern sudah dimodifikasi oleh kapitalisme untuk membentuk dunia seperti apa yang dikehendaki nya. Manipulasi tanda tersebut mampu membuat realitas-realitas buatan sehingga manusia mempercayai bahwa ynag buatan itu nyata, hal ini disebut sebagai hyperealitas. Cth: Doraemon, Disneyland, dufan. Kenapa begitu? Ada simbol-simbol yang dimodifikasi seperti tanda, pertandan dan penanda. Nah penanda ini mampu dimodifikasi sehebat mungkin sehingga mampu menggoda manusia. Cth: iklan sabun A memperlihatkan model ideal cantik jika memakai sabun tsb. Maka masyarakat tergoda dan membeli. Atau produk Apel. Nah dari penanda tsb, bisa ter...

Ngaji filsafat: Habitus Pierre Bourdieu (Post-modern)

Ngaji filsafat: Habitus Pierre Bourdieu (Post-modern) Oleh FF Pada filsafatnya tidak serumit para tokoh post modern lainnya. Ia menekankan dari subyektif tentang apa yang di luar diri dari manusia. Ada 3 pokok penting sosiologis dalam memahami filsafat Pierre, yaitu: Habitus, Kapital dan Arena. Manusia wajarnya memiliki sifat menyerap apa yang di luar dirinya dan mencoba mengendalikan sebisanya. Konsep rumitnya disebut Internalisasi Eksterior kemudian Eksternalisasi Interior. Cth: Saat kita mencoba es mqanis teh saat haus, maka akan merespon dengan senang dan minun dengan seketika. Respon ini tergantung habitus manusia itu sendiri (kaya kondisi budaya yang mempengaruhi pola hidup manusia). Habitus ini tergantung dengan kekuatan simbol (aturan-aturan yang mendeterminasi mana baik dan buruk). Baik dan buruk ini tergantung dominasi simbol mana yang menguasai. Dalam kekuasaan simbol ada distingsi dan resistensi. Yaitu mengikuti simbol-simbol yang ada dan menerapkannya sehingga terjadi p...

Ngaji Filsafat: Richard Rorty

Ngaji Filsafat: Richard Rorty Oleh: FF Richard Rorty merupakan filsuf post-modern yang memiliki pemikiran tentang neo-pragmatisme. Teori kehidupan idealnya terbagi jadi dua macam manusia: manusia metafisik dan manusia ironi. Manusia metafisik berlaku mencari sesuatu yang pasti kebenarannya sehingga membentuk pemikiran obyektif. Sedangkan manusia ironi terus mempertanyakan kebenaran yang dianut sambil terus menjalani hidup tentang kebenaran yang diyakininya. Sampai di sini, kebenaran menurut Rorty bukan bersifat final atau obyektif. Kebenaran merupakan kesepakatan sosial yang dianut. Sehingga berbeda budaya maka nilai kebenarannya pun berbeda. Richard Rorty berkata bentuk-bentuk sakral yang dianut manusia merupakan perwujudan ketidak pahaman manusia terhadap konsep benda tersebut. Sehingga kita harus terus belajar agar bentuk2 yang kita sakralkan bisa dikendalikan atau dikenali kemudian tidak menjadi sakral lagi. Nihilisme pun di kritiknya, meskipun ada yang tidak memilih 01-02 cont...

Hari ini 22 Mei,

Jemari kaku dan hilang, semua badan begitu ringan. Tidak, tidak karena aku baru saja memenangkan lotere. Tapi lebih dari itu, aku merasa sedang tenggelam begitu dalam. Nafas sesak dengan semangat bernafas yang menipis. Jika cinta mampu membuat manusia membuat sejarah maka, sejarah ini adalah sebuah wahana singkat. Angin malam tiba-tiba menjadi lebih dingin dari biasanya dan sesak begitu dalam. Aku kira kau pohon rindang yang ku temukan di tengah-tengah labirin hutan kecemasan. Pohon itu lebih rindang dari Camar dan dihiaskan permadani di pucuknya, begitu elok. Ada juga burung-burung bersiul di atasnya menyanyikan sebuah nama yang entah siapa pemiliknya. Baru saja aku tertidur, tiba-tiba pohonku pergi hilang entah kemana. Tersisa hanya ranting dan sepucuk surat kegentingan. Aku berada di padang pasir penuh dengan kekosongan. Malam itu runtuh seketika, bahkan merobek cakrawala akibat pohon tersebut. Apa dayaku, aku tidak bisa menjahitnya, karena ia begitu be...

Sebuah Cerita Di Ujung Waktu

Ada hal yang harus kuperhatikan dalam langkah ini. Jejak harı ataupun lantunan musik yang berdendang setiap pagi. Di setiap tawa yang kau tawarkan hanyalah bait-bait keputusasaan. Kini, semua kembali pada yang terlihat dan tak terlihat, Kita kemarin sangat senang sekali dengan senyum simpul mu yang berbekas di lubang hati ini, kau terus menawan dan menawan diriku. Tentang masa depan dan takdir yang peduli setan, kini daku hanya bisa termangu dan melihatmu berjarak. Seperkian detik terus berjarak, menjauh dari nadi ini. Mungkin kah kita bisa terperangkap pada waktu dan ruang yang sama lagi? Dan kini kita kembali pada peraduan, dan aku masih terkenang pada dirimu sekali lagi. Sejak pagi ini kembali aku ingin menjadi burung yang terbang ke barat dan bersarang telur di halaman rumahmu. Berbunyi dan bersiul atas namamu namun kau tak perlu tahu maksudnya. Inilah tanda pada kasih sepanjang masa di suatu waktu nanti kita akan melambaikan tangan dan saling tenggelam pada sisa-sisa sinaran...

Kakek Tua

Pada langkah resah yang dalam, kabut tipis-tipis hingga gerimis mulai menghitung jamak waktu. Kakek tua itu masih menunggu, seminggu sekali. Di stasiun tidak berpenghuni. Hanya tanaman rambat dan dinosaurus yang sedang memburu burung dara. "Hidup tak lagi hidup,pertemuan adalah ombak yang berdebur, dan engkaulah pantai dari sisa fatamorgana" Kakek tua meracau sambil menebar bunga di karatnya jalur besi kereta. Hingga kawanan meteorid menimpa sang kakek dan dinosaurus.Hanya ada ingatannya yang terus menggebu. St.Lempuyangan,2015

Fatamorgana Oasis dan Lembayung Senja

Pemuda itu duduk di sabana padang pasir perbatasan antara gurun dan bukit hijau dilapisi trotoar aspal dimana manusia bisa sebut sebagai tempat tinggal. Banyak mobil lalu Lalang truk-truk yang membawa pasir dan peralatan besi. Rasa-rasanya ada dua bagian bumi yang menjadi batas antara kehidupan dan kematian, namun pemuda tersebut tetap takzim menatap batas gunungan pasir yang tidak terbatas. Bagi kebanyakan orang mungkin mengira pemuda itu gila, setiap hari tepat senja sudah di batas tatap mata antara kefanaan malam dan sore pemuda itu sudah terduduk manis menatap padang pasir. Pemuda dengan tatapan kasih, menatap fatamorgana yang belum pernah dilihat kebanyakan manusia di kota sana. Separuh rasa dia nikmati, tiap sepoian angin beradu dengan air di dalam oasis pada pandangannya. Di dalam oasis terdapat beberapa pohon kelapa dengan buah yang melimpah bak gadis desa yang siap dipinang. Ada juga talaga yang begitu menyegarkan, air melimpah bak air zam-zam yang mensucikan, sekumpu...

Elegi kehilangan kata

Bila tak mengenal hari maka tak ku hitung perjumpaan kita. Dimana saling berpandangan tanpa jarak, menguatkan hanya lewat lisan di lorong doa. Bukankah doa mendekatkan? Dari ujung kemalasan aku berandai-andai. Sekiranya kau perupa hujan yang ku sentuh kini, datang dari awan selatan. Akan ku buat sebuah kolam demi memandikan kehidupan dari hirup udara penatnya hidupku. Apakah rindu itu akan hilang? Ku mainkan musik Payung Teduh, dengan segelas kopi sachetan hanya untuk memuaskan manis klise ini. Kopi seharga ribuan rupiah, hanya mengandalkan manis ilusi. Seperti gawai yang kugenggam ini, tidak ubahnya sebuah kopi sachet. Meski dunia berubah begitu maju, tapi tidak dengan rasa rindu. Kita bisa saja bersapa suara atau rupa melalui canggihnya gawai. Tapi rindu membaca itu hanya sebuah ilusi. Ternyata rindu tidak butuh rupa, rindu tidak butuh suara. Rindu butuh yang lebih dekat daripada itu semua. Bagaimana dengan yang sudah lama tidak bersapa? Akankah rindu menjadi bangkai? Adakah masa...

Saya dan Jakarta II

Dari cerita kemarin saya sempat merasa putus asa untuk tinggal lama di kota ini. Tugas kuliah memaksa saya untuk tetap bertahan beberapa bulan kedepan. Saya sudah acap kali bosan dengan suasana macet di sini yang tak tentu waktu dan tempat. Saat saya berkendara motor di jalanan sudah tidak asing dengan klakson yang berdering dimana-mana, padahal jalanan macet, tapi semua orang seperti dikejar setan. Buru-buru ke tempat kerjaan dan melupakan orang sekitar, toh mugkin orang sekitarpun tidak memikirkan satu sama lain juga.  Banyak “binatang” di jalanan jika kita menyenggolnya tanpa sengaja maupun sengaja. Angkot yang berhenti di tengah jalan padahal ada rambu dilarang stop, dan parahnya lagi ada salah satu aparat tidak jauh dari situ hanya mengayun-ngayunkan tangan, hmm saya berpikir positif memang sedang memperbolehkan angkot mangkal. Ah, kembali lagi saya rasa memang kota ini bukan untuk merasakan romantismenya, tapi hanya untuk dikeruk nilai-nilai materialnya. Baru saj...