Ada hal yang harus kuperhatikan dalam langkah ini. Jejak harı ataupun lantunan musik yang berdendang setiap pagi. Di setiap tawa yang kau tawarkan hanyalah bait-bait keputusasaan. Kini, semua kembali pada yang terlihat dan tak terlihat, Kita kemarin sangat senang sekali dengan senyum simpul mu yang berbekas di lubang hati ini, kau terus menawan dan menawan diriku. Tentang masa depan dan takdir yang peduli setan, kini daku hanya bisa termangu dan melihatmu berjarak. Seperkian detik terus berjarak, menjauh dari nadi ini. Mungkin kah kita bisa terperangkap pada waktu dan ruang yang sama lagi?
Dan kini kita kembali pada peraduan, dan aku masih terkenang pada dirimu sekali lagi. Sejak pagi ini kembali aku ingin menjadi burung yang terbang ke barat dan bersarang telur di halaman rumahmu. Berbunyi dan bersiul atas namamu namun kau tak perlu tahu maksudnya. Inilah tanda pada kasih sepanjang masa di suatu waktu nanti kita akan melambaikan tangan dan saling tenggelam pada sisa-sisa sinaran matahari tenggelam yang berbeda.
29.03.19
Comments
Post a Comment