Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2022

Tanpa Kata Cinta Lagi

Kian datang Pujangga bertahan di antara kebenaran hati, Seandainya ia tak mengatakan luapan ombak berkecamuk di dada, Mungkin saja yang dicintainya tak pergi mengikuti angin barat, Semua resah abu-abu menjadi hitam ber-air penuh duka, Apakah Pujangga tak bisa memeluk keutuhan hatinya? Ia harus menebar, membiarkannya terbang dengan risau yang tak berkesudahan. Pujangga ingin berharap kebahagiaan, dalam mata menjadi sinaran yang dapat dipeluk di kala malam. Ia telah retak, tak ada secuil nyali lagi untuk kata-kata. Badai, telah dipupuk sisa hidupnya hanya menanggalkan cinta dalam pundak. Usai itu, ia tak pernah punya arah, hanya kerinduan dan kematian perasaan Sang Pujangga. Menghilang dihisap lumpur keterasingan. Ia sendiri, tak dianggap, menghilang dan tak pernah ada.

Ingatan Film: Pintu Surga Terakhir (2021)

Ingatan Film: Pintu Surga Terakhir (2021) Oleh Fajar Bustomi Salah satu dari mengingat dan menulis kunci keberhasilannya adalah konsistensi. Maka dengan itu saya coba tetap mengulas film untuk mewaraskan pikiran dan hati terhadap film-film yang saya tonton, meski ini selalu bersifat personal atau subyektif.  Film ini memang terlihat sangat pop corn dan tersegmentasi. Genre Romansa dicampur sub-genre religi/Islami mungkin akan menarik penonton dari golongan remaja atau dewasa muda. Jujur saat saya ingin menonton film ini tidak ada ekspetasi apapun karena dari sampulnya terlihat "sinetron". Ternyata setelah saya tonton sampai habis, betul juga. Kalau film ini lebih cocok untuk masuk ke Film Televisi karena saya tidak mengalami sensasi sinema apa-apa, kecuali hanya menikmati suguhan nilai dari penceritaan yang menurut saya juga kurang begitu logis namun tetap dalam koridor mampu diterima oleh penonton. Tapi, dari hal ini.. saya melihat satu hal sehingga saya ada ener

Ingatan Buku: Sejarah Nusantara yang Disembunyikan

Ingatan Buku: Sejarah Nusantara yang Disembunyikan Oleh: Fatimah Purwoko Saat ini saya mulai tertarik lagi akan sejarah tak umum perihal Indonesia dan Jawa tepatnya. Meski kecepatan baca saya menurun, saya mencoba konsisten dengan bacaan yang sebisa saya diserap. Buku ini bikin saya tertarik karena setiap ke gramed, kaya semacam buku trivia mengenai Indonesia dalam bentuk sejarah. Betul saja, singkatnya buku ini membahas klaping sejarang Indonesia yang tidak umum atau bahkan pembaca bisa merasakan "mandella effect" ketika mengetahui sejarah dan fakta yang jarang dibahas. Buku ini terbagi dalam beragam periode, dimulai dari era Hindu, Islam, Penjajahan dan Masa Revolusi.  Sejarah menarik di sini yang mungkin paling saya tertarik adalah Ken Arok adalah anak Tunggal Ameteung yang membunuh ayahnya sendiri untuk mendapatkan tahta. Bahwa Ibu Ken Arok diperkosa oleh penguasa. Ada juga Ken dedes di eranya tidak full topless namun menggunakan kain tipis sebagai penutup dan

SURAT UNTUK KEKASIH (DEMO FICTION)

PERTAMA Aku tidak sadar bahwa hidupku bertaruh pada masa ini. Hari itu langit tidak secerah biasanya, hanya berisi kabut tebal abu-abu menutup separuh gedung-gedung tinggi. Gerimis membasahi jalan-jalan, gerumulan orang melewati batas-batas trotoar menghindari kubangan-kubangan air. Di antara angin yang berhembus pada halte yang ku turuni, di antara orang-orang yang menunggu hujan, ada bau hujan yang selalu membawa diriku kembali pada dirimu.  Tiba-tiba punggungku terasa hangat, hingga tidak ada waktu yang tersisa untuk menghitung bulir air yang turun dari atap halte, entah kenapa semakin ku cerna, maka semakin tergambarkan dirimu lebih jelas, kuingat pada senyum bergantung di bibirmu sehingga mananggalkan resah pada tubuh ini, makin menggigil dan getir. Ya, pada saat itu.  Dahulu kita pernah bercakap-cakap bagaimana nasib waktu di depan, menjadi apa dirimu, dan menjadi apa diriku kelak. Ada rahasia yang tidak pernah aku katakan padamu sampai saat ini, di atas langit saat

Lampion Fiksi

03 Juli harus ku rangkum malam di ujung jalan, Melayarkan satu lampion indah sebagai hiasan semesta, Apa yang ku biarkan menetap kini ia terbang melangit jadi bintang paling indah yang pernah ku lihat sebelumnya.  Tak ada yang memahami udara malam ini, arah laju kereta, serta bayanganmu adalah sajian fantasi sebagai penghibur. Pada ujung jalan ini, tetap tak ada yang melewati dan menetap, hanya lampion berkibar ke langit dengan segala doa-doa yang tidak pernah menjadi api dalam jiwa. Ia hanya perlahan menjadi lilin, yang ku estafetkan pada lampion di langit. Pada akhirnya, malam ini.. cukup indah, dalam segala bentuk perpisahan, terimakasih kisah cinta fiksi.  Terbanglah menjadi lampion paling indah,  Seperti lampion yang pernah ku terbangkan sebelum-sebelumnya. 03.05.22

Ingatan Film: Gara-gara Warisan (2022)

Ingatan Film: Gara-gara Warisan (2022) Dir: Acho Sekian lama saya tidak menulis ingatan film. Bukan berarti sudah jarang menonton, akan tetapi ada rasa jenuh menulis. Jadi sekarang karena ada film bagus yang menurut saya perlu ditonton teman-teman, jadi saya senang menulis lagi ulasan ini. Gara-gara Warisan membawa kembali genre keluarga yang amat kental setelah saya merasa Sabtu Bersama Bapak menjadi film terbaik sebelumnya. Bercerita tentang seorang bapak yang ingin mewarisi guest house kepada anak-anak nya namun dengan beragam rintangan. Drama terletak bagaimana hubungan antar anak dan keluarga menjadi poin utama. Intinya cocok banget ditonton di lebaran ini. Hal yang saya sukai dari film ini adalah penokohan semua karakter terasa pas porposinya sehingga tedensi penonton menilai karakter itu "manusiawi" bukan seperti sinetron kalau jahat ya manusianya jahat banget seperti iblis, begitu sebaliknya. Penceritaan di awal dan tengah terasa begitu baik meski tidak lu