Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2020

Ingatan Filsafat: Thomas Aquinas (Keadilan)

Ingatan Filsafat: Thomas Aquinas (Keadilan) Oleh: FF Thomas Aquinas merupakan jendela awal dalam terbentuknya Reinasans di Barat. Summa Teologica dan (satu lagi lupa) virtue ethic kalo nda salah.  Dalam memahami keadilan menurut beliau haruslah memahami diri sendiri dulu. Kejatuhan manusia di Bumi merupakan skenario Allah. Manusia turun dibekali akal (rasio) Prudence, Justice, Tenperance, dan Fortitude. Dalam hal penting adalah moral itulah yang membuat Aquinas berpendapat manusia sejatinya makhluk baik. Sebenarnya ada hal lain yang kita butuhkan namun butuh pertolongan Allah dalam mencapai nya, yaitu faith, love dan hope (kebajikan). Bersikap adil itu merupakan tindakan terus menerus oleh subyek manusia dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini moral dan akal menjadi standar dalam melakukannya, oleh karena itu manusia adil adalah manusia yang bijak. Namun adil menurut beliau apa? Yaitu proposional, dan pas sesuai kehendak manusia itu sendiri. Meskipun adajuga

Ingatan Filsafat: John Rawls (Keadilan)

Ingatan Filsafat: John Rawls (Keadilan) Oleh: FF John Rawls merupakan filsuf kontemporer yang hidup melalui banyak tragedi salah satunya dia pernah menjadi tentara perang dunia ke 2 apalagi tentang pengeboman di Hiroshima. Dari sana ia mulai berpikir tentang keadilan dan pemikiran akan humanismenya. Keadilan bagi Rawls tidak bisa diperhatikan hanya dalam tujuannya saja seperti yang diungkapkan ultitarianisme tentang tinjauan tujuan akan keadilan bagi mayoritas orang (kebahagiaan). Rawls memiliki konsep keadilan haruslah ditinjau dari hak-hak manusianya. Keadilan bila ditinjau hanya dari tujuan saja maka prosedur nya bisa menjadi tidak adil. Konsep adil tersendiri dalam Rawls memiliki 3 tahapan, yaitu equality liberty equality distribution, dan equality opportunity. Negara jadi bagian vital dalam keadilan, selanjutnya masyarakatnya harus mau berubah. Karena keadilan juga pekerjaan semua orang. Dalam siasatnya keadilan dari Negara harus dilihat dari aspek haknya bukan tuju

Ngaji Filsafat: Aristoteles (Keadilan)

Ngaji Filsafat: Aristoteles (Keadilan) Oleh: FF Mundur ketitik belakang setelah kemarin masuk ke pengantar keadilan. Setelah Plato, Aristoteles mengemukakan tentang keadilan baginya yang bernafaskan realisme. Ada hal unik dalam lukisan-lukisan Raphael atau mungkin pernah melihat bagaimana manusia telanjang yang satu menunjuk ke bawah dan satunya lagi ke atas, ternyata merefleksikan Plato dan Aristoteles itu sendiri. Plato menunjuk ke atas bagaimana nilai kebenaran mengarah dari atas (dunia ide) menuju bawah, sedangkan Aristoteles kebalikannya kebenaran bisa direfleksikan melalui realitas yang ada sekarang, misalnya kopi saat kita minum kopi itulah kopi dan menjadi sebuah pengetahuan, bagi Plato dalam dunia abstrak kopi suda terdaftar namun belum ke recall dari dunia pikiran (ide). Menariknya dalam konteks keadilan mereka bernafaskan yang sama (yaiylah satu guru satu murid). Keadilan berbasis kebahagiaan (eudonamis) bagi Aristoteles yang lebih praktikal keadilan itu ialah

Peraduan Nestapa

Bila ini perjalanan akhir sang kereta memaknai artinya sebuah petualangan hidup. Bolehkah ini berakhir di matamu, di matamuu.. Jangan jauhkan cerita tentang ia yang tak mungkin jadi miliku milikku.. Kelak kan sama semua indah pada masanya masalahnya adalah tentang masa kita yang tak kunjung indah jua bila dibayangkan.. Merpati terbang, mengikut angin berhembus hingga ketelingamu ku terbuai lalu masuk ke matamu. Ah indahnya dunia fana menjadi peraduan nestapa, perih luka cinta rasa, sama-sama perjuangan bila.. Ku terduduk saja di gubung tua tengah hutan menanti hujan yang tak kunjung datang padahal ingin merasakan aroma-aroma kesejukan. Sekian ini cerita hanya untukmu sahaja, berhentilah menepi menunggu yang tak pernah kembali, Oh kekasih hati...

Ingatan Filsafat: Pengantar Keadilan

Ingatan Filsafat: Pengantar Keadilan Oleh: FF Seringkali saya mendengarkan kata adil/keadilan di setiap kesempatan ada cermah atau hal-hal yang menyangkut kemanusiaan. Namun pada hal keadilan itu apa sih? Sampai sekarang saya juga masih belum memahami sejatinya adil itu. Tapi untunglah ada pembahasan ini yang sedikit-dikit menerka apa itu adil, meskipun pembahasannya terlihat makin rumit. Keadilan itu berbasis pada equity, equality dan equivalensi. Sama rata, sama sesuai kewajaran, atau sama karena distribusinya? Memang keadilan tidak bisa dilihat rupanya. Mirip-mirip cinta, namun buah dari keadilan bisa dirasakan, yaitu harmoni dan cukup (perasaan nyaman). Ini identik dengan pembahasan sebelumnya yaitu kebebasan/damai. Menurut bapak Faiz, jalan menuju adil itu cinta, ya saya sependapat dengannya. Oh iya keadilan itu bisa dilihat dari retribusinya, distribusi, kompensatif, serta prosedural. Distribusi pada zaman sekarang paling sering dihighlight.  Sebab itu pengaruh

Ingatan Buku: Iblis Menggugat Tuhan

Ingatan Buku: Iblis Menggugat Tuhan Oleh: Shawni Mungkin akan banyak orang bertanya-tanya tentang judul buku ini yang keliatannya sedikit nakal. Ditambah dengan nama alias Shawni penulis dari luar  yang tidak tahu identitas aslinya. Apalagi dipakai rujukan Kutipan-kutipan Ayat Suci dari Islam, Nasrani Yahudi, malah ada Zoroaster. Meskipun begitu, setelah saya membaca dengan penuh rasa penasaran, ternyata tulisan ini begitu Islami dan bernuansa tasawuf nya. Walaupun menurut hemat saya membaca buku ini haruslah sudah dibekali bacaan lain di mana pondasi-pondasi keyakinan semakin jelas. Buku ini seperti cerita hikayat dalam nuansa cerita Nabi-nabi. Nabi yang sering dinotice dalam buku ini ialah Yusuf, Isa, Musa, dan Ibrahim, ada juga sih yang sedikit dinotice yaitu Samuel. Kisah di dalam buku ini secara garis besar tergambar pertemuan Buhairah dengan Iblis yang berkostum ala sufi darwis, kemudian cerita selanjutnya bercerita prekuel Kenabian Muhammad, yaitu Bagaimana Abraha

Ingatan Film Pendek: Tak Ada yang Gila di Kota Ini (2020)

Ingatan Film Pendek: Tak Ada yang Gila di Kota Ini (2020) Dir: Wregas Bhatuneja Sebelumnya terimakasih buat @gengnonton dan @narasi uda datengin film alternatif setelah banyak mengisi konten-konten film komersil. Sialnya menjadi tanggapan positif begitu melihat banyaknya penikmat film alternatif hingga ruangan terasa sempit. Mungkin kedepannya bisa dilanjutkan kembali agendanya, dan semoga ada pemutaran khusus buat teman-teman narasi juga yang selalu berada di belakang penonton lain (karena mereka tamu) hehehe..sakses.. Balik ke dunia imaji Wregas dengan perkenalan dua film dalam pemutaran tersebut, Prenjak dan Tak Ada yang Gila di Kota ini. Namun sayang daku hanya bisa menikmati pada sesi film ke dua.  Film tersebut merupakan alih wahana/ekranisasi dari cerpen Eka Kurniawan. Saduran cerdik terlihat bagaimana Wregas meng-intrepretasikan karya Eka menjadi sajian lain di mana itu masuk ke dunia Wregas itu sendiri, dari mulai bahasa, lokasi dan penerjemahan visual. Lagi

Tak Perlu Melintas

Bagaimana kalau begini saja, Kau tak perlu tersenyum atau menyapa bila sekadar lintas di depanku. Urusan rindu memang sakti, saat kupikirkan dirimu sebelum kau melintas, kau sudah berputar dalam gelanggang pikiran ini yang tak tahu batas. Perihal cinta pun sakti, Di mana ku tafsirkan segala jalan selalu angin saat kau melintas menjadi bayangan dalam setiap langkah. Maka diam lah tak perlu bergerak, biar saja cinta yang melayani dirimu oleh seribu keinginan ku yang menghamba bagai budak untukmu. 12.02.20

Ingatan Filsafat: Ibnu Arabi (Kebebasan Sufi)

Ingatan Filsafat: Ibnu Arabi (Kebebasan Sufi) Oleh: FF Kemarin setelah mencoba memahami kebebasan dalam dunia barat, kembali lagi ke dunia timur atau sufistik (Islam). Entah kenapa saya selalu mendapat titik poin pengetahuan atau kesadaran baru kalo uda membahas mengenai realitas yang dihubungkan oleh mistisme sufistik, sekarang mengenai kebebasan dalam pandangan filsafat. Ibnu Arabi memandang kebebasan dengan klasifikasi  manusianya. Ada Insan Kamil dan Insan Hayyawin (kalo ga salah), Insan kamil ialah kepatuhan total kepada Allah swt, lepas dari segala ego membelenggu, sedangkan Insan Hayyawin (kalo ga salah) kebalikan dari Insan Kamil, maqamnya belum masuk ke dalam manusia sempurna (Khalifah). Ia masih terjebak pada nafsu-nafsu, ego, dan kecintaan dunia yang mendalam baik secara sadar maupun tidak. Nah lalu apa maksudnya kedua di atas dari kebebasan itu sendiri? Ternyata kebebasan bagi dunia Timur dan Barat secara singkat itu berbeda. Dunia Timur memandang kebebas

Ingatan Film: Birds of Prey (2020)

Ingatan Film: Birds of Prey (2020) Dir: Cathy Yan Langsung to the point, melihat filmnya jadi keinget film Scott Pilgrimz namun versi ini lebih banyak gimmick dan naratif putus putus sehingga buat saya ngerasa ga ada istirahat nya dari eksposisi sampe klimaks. Yang jelas berasa nonton film kamen rider yang ga perlu pengenalan karakter atau pendalaman dramatisasi. Mau nonjok pake ngebacot... Filmnya sih bercerita sekumpulan penjahat yang mengincar Harley Quinn karena udah ngebuat banyak masalah sama penjahat-penjahat coro. Ketika Harley putus ma Joker doi dicari banyak orang. Sampe akhirnya ga tau kenapa doi jadi kaki tangan penjahat "The Mask" buat bantu cari berlian sebelum doi di bunuh oleh The Mask. Putusnya Harley membuat doi ga punya perlindungan layak dari Joker. Pencarian berlian berujung ketemu sama sekumpulan cewek sok hero yang endingnya bakal ngelahirin Birds of Prey. Lengkapnya nonton aja dah. Buat saya film ini bukan selera banget.. 1,5/5

Ingatan Film: Castle in the Sky

Ingatan Film: Castle in the Sky (Anime) Dir: Hayao Miyazaki Anime ini merupakan film pertama dari Studio Ghibli  (saat terbentuk nya) dari sepuh Hayao Miyazaki. Castle in the Sky membawakan imaji tentang ruang-ruang langit sebagai eksposisi cerita. Film ini memang cocok untuk sekaliber anak-anak atau remaja. Bercerita Puza yang menemukan Sheeta jatuh dari langit. Di mana Sheeta ternyata seorang pewaris dari kerajaan langit Laputa. Laputa menjadi incaran orang-orang bumi untuk dikuasai dan dipelajari. Sayang sekali, meskipun gambarnya cukup baik dan secara naratif ada potensi lebih baik. Film ini cukup gagal di karakterisasi dan naratif penghubung antar cerita. Ada banyak hal yang dilompati sehingga eksposisi antar karakter tidak terlalu masuk kecuali hanya fokus pada aktan permasalahannya saja. Ingatan dalam film ini memberikan gambaran bagaimana patriarki yang sifatnya progresif dan melawan alam membuat Laputa menjadi gambaran sempurna dalam sistem matriarki. Di m

Ingatan Filsafat: Kebebasan Al Asy'Ari

Ingatan Filsafat: Kebebasan Al Asy'Ari Oleh: FF Abu hasan Al Asy'Ari hidup di mana Islam memiliki banyak mahzab dalam galis besarnya ada Formalisme dan Subtansial (Jabariah dan Qodariah). Secara singkat beliau keluar dari mahzab Mu'tazilah dengan beragam alasan terutama ketika ia sedang mebgalami fase skeptisme, dan memiliki aliran sendiri sebagai sintesis dari pergolakan Mu'tazilah dan Jabariah (khawarij?). Mengenai lainnya masih elok bila daku belajar lebih dalam tentang sosok beliau.  Tentang kebebasan, Beliau berpendapat manusia sesungguhnya paham kebebasan bukan kehendak mutlak dari manusianya. Karena dalam teologi kontemporer Aman sekarang kebebasan manusia itu ialah dari Tuhan kepada Manusia. Lalu manusia menggunakan sesuai kehendaknya (Antroposentrisme). Sedangkan zaman dulu dalam teologi dari Tuhan kepada manusia lalu menuju Tuhan kembali (innalilahi wa innailaihi rojiun). Makanya kebanyakan manusia zaman dulu berpegang pada pedoman "dunia i

Ingatan Film: My Neighbor Totoro

Ingatan Film: My Neighbor Totoro Dir: Hayao Miyazaki Satsuki dan Mei merupakan kakak-beradik yang pindah ke suatu desa asri sepi penduduk. Rumah tersebut dibilang rumah hantu, namun mereka tidak ada yang takut. Bagi mereka semua adalah kesenangan, bertemu hantu, noda hitam dan berjumpa dengan hal-hal yang baru ia temui. Rumah mereka dekat dengan sebuah pohon besar (di mana menjadi tempat tinggal roh berbentuk hewan bernama totoro).  Saya belum pernah mendalami semua film studio Ghibli. Hal pertama yang pernah saya tonton adalah Spirit Away, dan afeksi terhadap film itu adalah..terkejut, senyum dan berasa diajak ke dunia mimpi tanpa perlu tidur. Begitu juga dengan film ini, interpretasi pada karakter yang disajikan begitu kental. Melihat bagaimana dunia anak-anak adalah dunia tanpa perlu ke khawatiran. Dunia anak adalah dunia belajar, Satsuki dan Mei menunjukkan bahwa status sosial itu tidak penting, kebahagiaan itu tidak dilihat dari keburukan semata. Mereka menhadapi ha