Skip to main content

Ingatan Film: Castle in the Sky



Ingatan Film: Castle in the Sky (Anime)
Dir: Hayao Miyazaki

Anime ini merupakan film pertama dari Studio Ghibli  (saat terbentuk nya) dari sepuh Hayao Miyazaki.
Castle in the Sky membawakan imaji tentang ruang-ruang langit sebagai eksposisi cerita. Film ini memang cocok untuk sekaliber anak-anak atau remaja. Bercerita Puza yang menemukan Sheeta jatuh dari langit. Di mana Sheeta ternyata seorang pewaris dari kerajaan langit Laputa. Laputa menjadi incaran orang-orang bumi untuk dikuasai dan dipelajari.

Sayang sekali, meskipun gambarnya cukup baik dan secara naratif ada potensi lebih baik. Film ini cukup gagal di karakterisasi dan naratif penghubung antar cerita. Ada banyak hal yang dilompati sehingga eksposisi antar karakter tidak terlalu masuk kecuali hanya fokus pada aktan permasalahannya saja.

Ingatan dalam film ini memberikan gambaran bagaimana patriarki yang sifatnya progresif dan melawan alam membuat Laputa menjadi gambaran sempurna dalam sistem matriarki. Di mana alam sangat berselaras dengan teknologi canggih di atas langit, sedangkan tentara2 bumi ingin menguasai dan menjadikan alat Laputa demi kepentingan jajahan. Pun demikian dari kacamata gender. Perempuan di sini tidak bisa berbuat apa-apa kecuali tanpa bantuan laki-laki, peran Pazu di sini mendominasi Sheeta sehingga endingnya harus menaklukan dan menghilangkan kerajaan Matriarki dari Sheeta itu sendiri, hal ini dibuktikan dengan peran maskulin nenek pembajak dan relasi antara Pazu dan Pembajak.
Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Bagaimana Jika?

"BAGAIMANA JIKA?" Dari sekian banyak kata, istilah, dan elemen yang membentuk kalimat, makna, rasa, emosi, serta menjadi penghubung dari satu semesta (diri) ke semesta lain. Mungkin aku tak bisa merangkai kalimat yang lebih baik dari apa yang sedang terpikirkan, tapi kuharap kamu mengerti. Ada satu kata magis, menjelma udara malam yang menemani banyak aktivitas dengan tatapan kosong: termenung. Frasa ini menyelinap tanpa permisi ke setiap khayal, lalu membiarkan kita membangun berbagai skenario di dalamnya. Frasa "Bagaimana Jika?" selalu banyak kuterakan dalam pola komunikasi dan khayalku, seolah menggantikan tubuh ini melayang di antara jutaan bintang-bintang. Bagi orang kota, "Bagaimana Jika?" adalah sihir pengusir waktu—saat di dalam kereta, atau sekadar menuntaskan hajat di kamar mandi. Bagi para peneliti, frasa ini menjadi kelinci percobaan dalam menemukan tabir dunia yang belum terungkap, yang kemudian mereka abadikan dalam nama penemuan-...