Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2016

Diriku adalah Aku

Pada malam menjemput pagi, di sela-sela bintang bertahta mengiringi bumi. Aku terduduk sepi menyendiri menerpa rindu yang semakin tanpa arti. Diri ini beranjak dari kursi kayu yang tua nan pusat pasi, pintuku tertutup rapat seakan bayanganku pun hendak ku usir pergi. Kemudian datanglah seorang pria muda dari luar pintu memanggilku “Hey kau yang di dalam kesepian! kenapa kau masuk begitu saja? Mengapa tak kau nikmati surga dunia yang di berikan Tuhan malam ini?”. Aku terhentak lalu diam dan bertanya “Apa pedulimu bangsat! siapa kau menggoda dari naluriku ini? Mengapa tak kau nikmati sendiri surga malam dari Tuhan Yang Maha Esa.” Dia menjawab “Aku tak bisa menikmati surga malam ini karena aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Wahai kau bujangan pecinta kesendirian, mengapa tak kau koyak ragumu lalu bantingkan risaumu!!” Ku terdiam lalu menjawab “Aku telah hilang dari sisi Tuhan. Aku tidak diperhatikan lagi, aku cemburu dengan mereka. Aku terbuang, aku ingin mencari perhatiannya kemba

2013

Rendi Story (Terbisik 7)

Sore itu terlihat cerah namun hal itu tidak secerah perasaan Rendi. Rendi masih penasaran kenapa Tody bisa tahu tentang kejadian tempo hari. Tody masih memancarkan senyuman misterius. Membuat Rendi semakin bertanya-tanya. “Kau penasaran Ren? Haha, itulah gunanya sahabat Ren, Aku ini bisa tahu keadaanmu dari wajahmu yang culun itu” Tody mendengus dan membuyarkan wajah heran Rendi. “Aku tahu dari Caca Ren. Tapi intinya kau harus semangat lagi lah Ren!!” Tody terus menerus menghibur Rendi, meskipun Tody tahu tidak mudah untuk menghibur temannya itu. Rendi memancarkan sedikit senyumnya. Ada sesuatu yang didapat Rendi pada omongannya. Hari itu senja berakhir dengan hikmat. Keesokan harinya Rendi mulai berangkat kuliah bersama Tody. Jalan yang dulu harus ia putar untuk menemui Monika, sekarang tidak dilewatinya lagi. Rendi memilih jalur cepat menuju kampusnya bersama Tody. Aktivitas itu berangsur rutin beberapa hari ke depan. Semenjak itu, Monika berangkat kuliah s

Pecinta nan Memainkan Cinta.

Aku pecinta nan memainkan cinta. Dirimu madu tatkala kau memaniskan hidup, adakah duri tajam nan pilu menusuk jari-jarimu manis? Aku pernah mendengar deru bisikan angin barat semilir mengusik diamku di ujung pelantaran singgahku. Kau menggodaku melalui nada-nada lagu yang melantunkan nada sehabis matahari tenggelam. Apa arti pecinta jika tak ada yang dicinta? Apa arti perindu jika tak ada syair yang melagu? Tuhan menciptakan manusia atas dasar ruh-ruh berpasangan, adakah kesalahan dalam ruh ini? Tidak! Ketulusan mampu memporak-porandakan sesuatu yang hancur, sehancur masaku ini. Kasih, kereta hidup ini begitu panjang. Adakah waktu tuk kita sekedar duduk di mahligai cinta dalam angan? Meskipun angan terlalu menggoda dan realita semakin menghimpit dada. Dikala musim Juni terlewati, ada sesuatu yang tertinggal jauh dan semakin jauh seiring waktu berdetak menikmati takdir yang ada. Sosok kau yang ada di gemercik hujan pada musim panas ini, sosok kau yang terbayang di sela-sela f

Masaku, masamu, masa kita.

Purnama putih malam biru, Terbuka jendela sanubari jiwa Masih dalam mereka bercengkrama, Ada lagi, dari memori.. Kembali membuat saya menikmati kopi dari kenangan lalu, Mereka masa kecilku.. 25.06.16

Bulan Juni

Sekarang sudah di ujung bulan Juni, Juni bulan ini tak ada yang elok, Karena yang elok sudah tertinggal, Tiga tahun yang lalu.

Jejak sebuah fana

Ada yang menikmati pagi dengan sebuah senyuman.. Ada yang menikmatinya dengan segelas kopi hangat.. Ada juga yang menikmatinya dengan bermimpi.. Mimpi pagi terasa sejuk di kala embun meneteskan malu di depan tatap tipis ini, Kau datang dan pura—pura berhenti mengasihi, Ada apa kau yang seperti ini? Ikhlas memang tak semudah kaki menapaki hatimu yang dingin.. 18.06.16