Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2021

Ingatan Filsafat: Sejarah (ibn Khaldun)

Ingatan Filsafat: Sejarah (Ibn Khaldun) Oleh FF Serajah merupakan sebuah catatan tentang peradaban manusia akan perubahan revolusi dalam suatu kelompok masyarakat besar atau negara. Dalam penulisan sejarah pun tidak boleh sembarangan, apalahi penulis harus memiliki kualifikasi khusus dalam memandang masyarakat. Ibn Khaldun, singkatnya penulisan sejarah tidak boleh memihak siapapun, memandang dalam satu sisi, dan harus relevan dengan zaman.  Sejarah singkatnya berjalan stagnan dalam elipsis berputar yang gitu-gitu aja. Mirip dengan kekekalan energi dan ucapan Fredrick Nietzsche, energi selalu mengurai berubah menjadi bentuk lain, ia abadi berputar-putar menjadi kekal membentuk dan mengurai kembali. Begitu juga dalam pandangan sejarah berdasarkan alurnya. Masyarakat yang lahir harus berusaha dalam persamaan rasa dan kecukupannya, ketika mereka sudah punya sumber daya yang sama-sama cukup maka akan ada masa di mana mereka saling berkompetisi, lalu bermalas-malasan menikmati ha

Jeruji Kata

Mari kembali lagi, Kau abadi dalam rengkuh elegi malam hari, Di simpan segala purnama pada genggam menjelang, Nuansa biru menguning di atas tanya kehendak diri, Akan hadir kedamaian dalam hati, tak ada tanya atau pun meminta, Maka ia bintang yang selalu abadi, Bersinarlah seperti kejora di hati, Tiada yang tau pasti, Namun, benarkah ia kan abadi? 12.10.21

Ingatan Filsafat: Bijaksana

Ingatan Filsafat: Bijaksana Oleh FF  Apa yang membuat manusia berbeda dengan hewan? Tentu semua orang tau, yaitu akal. Kalau kata plato kita juga hewan, tapi berakal makanya disebut manusia. Jika kita kehilangan akale jadi tinggal? Hewannya saja. Makanya kalau urusan ranjang manusia berubah menjadi *hewan, nafsu menyelimuti. Itu juga kalo manusianya tidak paham tentang etika dan seni bersenggama secara mikro dan makro kosmos.  Namun, apa yang membuat kita menjadi manusia secara tingkat manusia sejati? Yaitu kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah sebuah piikiran dan tindakan dalam pengalaman, pengetahuan dan intuisi yang aktif dalam kebaikan bagi diri dan orang lain. Kebijaksanaan sendiri ini bisa diraih dan didalami melalui beragam cara. Dari konfisius sendiri bisa melalui refleksi, imitasi dan pengalaman. Jika dalam Tao kebijaksanaan melalui kepedulian, keringkasan, dan kemanusiaan. Semua Agama tentu dalam tingkat manusia tertinggi memcapai pada kebijakan tertinggi juga, dal