Skip to main content

Ingatan Filsafat: Sejarah (ibn Khaldun)


Ingatan Filsafat: Sejarah (Ibn Khaldun)
Oleh FF

Serajah merupakan sebuah catatan tentang peradaban manusia akan perubahan revolusi dalam suatu kelompok masyarakat besar atau negara.

Dalam penulisan sejarah pun tidak boleh sembarangan, apalahi penulis harus memiliki kualifikasi khusus dalam memandang masyarakat. Ibn Khaldun, singkatnya penulisan sejarah tidak boleh memihak siapapun, memandang dalam satu sisi, dan harus relevan dengan zaman. 

Sejarah singkatnya berjalan stagnan dalam elipsis berputar yang gitu-gitu aja. Mirip dengan kekekalan energi dan ucapan Fredrick Nietzsche, energi selalu mengurai berubah menjadi bentuk lain, ia abadi berputar-putar menjadi kekal membentuk dan mengurai kembali. Begitu juga dalam pandangan sejarah berdasarkan alurnya. Masyarakat yang lahir harus berusaha dalam persamaan rasa dan kecukupannya, ketika mereka sudah punya sumber daya yang sama-sama cukup maka akan ada masa di mana mereka saling berkompetisi, lalu bermalas-malasan menikmati hasil pendahulu, lalu banyak ketimpangan sosial, hancur kemudian mati revolusi, dan seterusnya. Mirip seperti ortu berusaha dari kerja ke mapan, terus anak-anaknya malah nunggu warisan, terus pada berantem rebutan warisan, eh hancur lalu miskin lagi anak-anaknya, bruh~ relevan ga ya? Wkwk..

Sekian terimakasih.


Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Bagaimana Jika?

"BAGAIMANA JIKA?" Dari sekian banyak kata, istilah, dan elemen yang membentuk kalimat, makna, rasa, emosi, serta menjadi penghubung dari satu semesta (diri) ke semesta lain. Mungkin aku tak bisa merangkai kalimat yang lebih baik dari apa yang sedang terpikirkan, tapi kuharap kamu mengerti. Ada satu kata magis, menjelma udara malam yang menemani banyak aktivitas dengan tatapan kosong: termenung. Frasa ini menyelinap tanpa permisi ke setiap khayal, lalu membiarkan kita membangun berbagai skenario di dalamnya. Frasa "Bagaimana Jika?" selalu banyak kuterakan dalam pola komunikasi dan khayalku, seolah menggantikan tubuh ini melayang di antara jutaan bintang-bintang. Bagi orang kota, "Bagaimana Jika?" adalah sihir pengusir waktu—saat di dalam kereta, atau sekadar menuntaskan hajat di kamar mandi. Bagi para peneliti, frasa ini menjadi kelinci percobaan dalam menemukan tabir dunia yang belum terungkap, yang kemudian mereka abadikan dalam nama penemuan-...