Skip to main content

Ingatan Filsafat: Bijaksana


Ingatan Filsafat: Bijaksana
Oleh FF 

Apa yang membuat manusia berbeda dengan hewan? Tentu semua orang tau, yaitu akal. Kalau kata plato kita juga hewan, tapi berakal makanya disebut manusia. Jika kita kehilangan akale jadi tinggal? Hewannya saja. Makanya kalau urusan ranjang manusia berubah menjadi *hewan, nafsu menyelimuti. Itu juga kalo manusianya tidak paham tentang etika dan seni bersenggama secara mikro dan makro kosmos. 

Namun, apa yang membuat kita menjadi manusia secara tingkat manusia sejati? Yaitu kebijaksanaan.
Kebijaksanaan adalah sebuah piikiran dan tindakan dalam pengalaman, pengetahuan dan intuisi yang aktif dalam kebaikan bagi diri dan orang lain.
Kebijaksanaan sendiri ini bisa diraih dan didalami melalui beragam cara. Dari konfisius sendiri bisa melalui refleksi, imitasi dan pengalaman. Jika dalam Tao kebijaksanaan melalui kepedulian, keringkasan, dan kemanusiaan.

Semua Agama tentu dalam tingkat manusia tertinggi memcapai pada kebijakan tertinggi juga, dalam Islam Hubb Al Hikmah (Cinta Kebijaksanaan). Tentu untuk mencapai bijaksana manusia harus memahami dirinya sendiri dahulu, sebab setiap manusia memiliki alurnya sendiri jadi jangan komparasi hidup sendiri dengan orang lain. Berdamai dengan diri, dan hidup dengan segala bentuk yang beragam.
Sekali lagi manusia yang sudah mencapai makrifat bijaksana jarang sekali mengaku dia adalah seorang yang bijaksana, malah terkesan rendah diri, tidak banyak bicara, dan welas asih.
Terimakasih.



Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Bagaimana Jika?

"BAGAIMANA JIKA?" Dari sekian banyak kata, istilah, dan elemen yang membentuk kalimat, makna, rasa, emosi, serta menjadi penghubung dari satu semesta (diri) ke semesta lain. Mungkin aku tak bisa merangkai kalimat yang lebih baik dari apa yang sedang terpikirkan, tapi kuharap kamu mengerti. Ada satu kata magis, menjelma udara malam yang menemani banyak aktivitas dengan tatapan kosong: termenung. Frasa ini menyelinap tanpa permisi ke setiap khayal, lalu membiarkan kita membangun berbagai skenario di dalamnya. Frasa "Bagaimana Jika?" selalu banyak kuterakan dalam pola komunikasi dan khayalku, seolah menggantikan tubuh ini melayang di antara jutaan bintang-bintang. Bagi orang kota, "Bagaimana Jika?" adalah sihir pengusir waktu—saat di dalam kereta, atau sekadar menuntaskan hajat di kamar mandi. Bagi para peneliti, frasa ini menjadi kelinci percobaan dalam menemukan tabir dunia yang belum terungkap, yang kemudian mereka abadikan dalam nama penemuan-...