Skip to main content

Ingatan Filsafat: Thomas Aquinas (Keadilan)



Ingatan Filsafat: Thomas Aquinas (Keadilan)
Oleh: FF

Thomas Aquinas merupakan jendela awal dalam terbentuknya Reinasans di Barat. Summa Teologica dan (satu lagi lupa) virtue ethic kalo nda salah. 
Dalam memahami keadilan menurut beliau haruslah memahami diri sendiri dulu.

Kejatuhan manusia di Bumi merupakan skenario Allah. Manusia turun dibekali akal (rasio) Prudence, Justice, Tenperance, dan Fortitude. Dalam hal penting adalah moral itulah yang membuat Aquinas berpendapat manusia sejatinya makhluk baik. Sebenarnya ada hal lain yang kita butuhkan namun butuh pertolongan Allah dalam mencapai nya, yaitu faith, love dan hope (kebajikan).

Bersikap adil itu merupakan tindakan terus menerus oleh subyek manusia dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini moral dan akal menjadi standar dalam melakukannya, oleh karena itu manusia adil adalah manusia yang bijak. Namun adil menurut beliau apa? Yaitu proposional, dan pas sesuai kehendak manusia itu sendiri. Meskipun adajuga human law berisi undang-undang agar dapat mengatur masyarakat dan menjadi norma dalam bermasyarakat. Adapula Divine Law yang diturunkan oleh Nabi-nabi sebagai petunjuk hidup (Agama) meskipun manusia itu adalah citra Tuhan itu sendiri melalui eksternal Law namun manusia masih harus berupaya menuju ke sana (agar kebajikan dan kebijaksanaan meningkat). Lagipula di dunia ini Allah menciptakan Alam Semesta sesuai proporsi yang pas atau berkehendak sesuai sunatullah (sesuai), bila belajar maka pintar dll. Hanya manusia itu sendiri apakah ia adil atau tidak dalam aktivitas kehidupannya. 

Masih banyak hal yang dibahas Aquinas namun saya hanya menangkapnya segini. Benar kata Pramoedya Ananta Toer adapula keadilan harus dicapai sejak dalam pikiran, namun bolehlah saya pakai sebagai pentutup keadilan ini menggunakan hati ala Al Ghazali. Adilah sejak dalam batin moral yang terdalam, karena pikiran bisa memanipulasi segalanya menjadi benar.
Terimakasih

Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Ingatan Filsafat: Hafiz Razhi - Cinta Ilahiah

Ingatan Filsafat: Hafiz Razhi - Cinta Ilahiah Oleh FF Cinta ilahiah sangat berpengaruh dalam menjalani dan memandang kehidupan manusia. Sejatinya manusia lahir dengan membawa cinta murni. Cinta Tuhan kepada manusia disimbolkan dari air susu Ibu. Kehidupan yang semakin dewasa mengotorinya, sebab kebaikan selalu hadir saat manusia lahir.  Manusia dalam memandang hidup idealnya berpegang teguh pada cinta. Karena dalam cinta kita memandang kehidupan selalu punya arti dan positif. Tanpa cinta dalam hidup, kita hanya memandang kehidupan selalu penuh kecurigaan, menganggap adanya soudzon atas apa yang terjadi pada diri kita. Bukankah melelahkan? Apalagi jika dipandang hidup ini terlalu singkat. Perjalanan hidup kita lahir dari satu tragedi ke tragedi lainnya berdasarkan jenjang umur. Cinta tidak bisa ditunggu harus kita pahami dan wujudkan sendiri. Lagipula memandang cinta dalam logika merupakan wujud yang sia-sia. Karena cinta tidak bermuara di sana, ia ada dalam titik terlem...