Skip to main content

Ngaji Filsafat: Mahatma Gandhi

Ngaji Filsafat: Mahatma Gandhi
Oleh: FF

Perjalanan perjuangan Mahatma Gandhi begitu besar bagi bangsa India dan cerminan seluruh dunia. Baru kali ini saya belajar sedikit dari pemikiran-pemikiran belio, tentang manifestasi prinsip hidup, Agama, dan masyarakat atas gejolak peristiwa yang terjadi di India saat itu. Meskipun pada akhirnya sikap yang katanya "dasein starben" menurut salah satu filsuf barat tentang derajat tinggi manusia, di sufi makrifat, di Hindu moksa. Mati di tangan tentara rakyatnya sendiri yang berafiliasi ekstrimis hindu. (Saat gejolak perang melawan bangsa sendiri Islam vs Hindu hingga terjadi perpecahan India dan Pakistan, kemudian pecah lagi adanya Bangladesh)

Pengaruh belio sangat tinggi terhadap masyarakat India, dari beragam Agama ataupun ras. Pada saat penjajahan Inggris dia mampu mematikan ekonomi dan perang terhadap penjajahan Inggris dengan sebutan Hartal. Perang tanpa kekerasan, bersama mayoritas masyarakat India. Ketika perang menggunakan senjata maka Gandhi dan masyarakatnya maju dengan tangan kosong hanya membentengi diri. Gerakan ekonomi mati semua diganti dengan gerakan puasa dan kegiatan keagamaan lainnya. Meskipun ada korban yang dibilang tidak cukup sedikit namun berhasil menarik mundur penjajahan Inggris dan membuat India merdeka.

Prinsip hidupnya dinamakan Ahimsa, tanpa menyakiti atau bisa disebut evolusi manusia lebih lanjut dari nama Himsa. Ahimsa upaya atau landasan praktik menuju kebenaran yang dinamakan Satyagraha. Orang yang berusaha menuju Satyagraha atau kebenaran sejati selalu diberikan jalan, bahkan menurutnya semua kebenaran itu sudah ada default di diri manusia masing2. Ibnu Sina bilang pun tiap manusia memiliki nurani sebagai template default ia lahir ke bumi. Layaknya seorang Ibu yang menjaga anaknya. Nah evolusi ini yang membuat saya masuk ke sebuah wahana pengetahuan baru. Zaman dulu sebelum manusia tahu cara menanam tumbuhan, manusia memburu dan berpindah-pindah tempat memakan daging (membunuh) setelah manusia berevolusi tau cara bercocok tanam, ia mulai menjadi manusia menetap dan memakan hasil bercocok tanam. Pada bagian ini bagi vegetarian ia percaya bentuk evolusinya adalah tidak memakan daging, ini menurut kepercayaan tsb. Saya jadi tahu bagaimana prinsip landasan teori dari praktik vegetarian, selain dari bentuk kesehatan dan juga secara ideologis.
Terimakasih

Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Ingatan Filsafat: Hafiz Razhi - Cinta Ilahiah

Ingatan Filsafat: Hafiz Razhi - Cinta Ilahiah Oleh FF Cinta ilahiah sangat berpengaruh dalam menjalani dan memandang kehidupan manusia. Sejatinya manusia lahir dengan membawa cinta murni. Cinta Tuhan kepada manusia disimbolkan dari air susu Ibu. Kehidupan yang semakin dewasa mengotorinya, sebab kebaikan selalu hadir saat manusia lahir.  Manusia dalam memandang hidup idealnya berpegang teguh pada cinta. Karena dalam cinta kita memandang kehidupan selalu punya arti dan positif. Tanpa cinta dalam hidup, kita hanya memandang kehidupan selalu penuh kecurigaan, menganggap adanya soudzon atas apa yang terjadi pada diri kita. Bukankah melelahkan? Apalagi jika dipandang hidup ini terlalu singkat. Perjalanan hidup kita lahir dari satu tragedi ke tragedi lainnya berdasarkan jenjang umur. Cinta tidak bisa ditunggu harus kita pahami dan wujudkan sendiri. Lagipula memandang cinta dalam logika merupakan wujud yang sia-sia. Karena cinta tidak bermuara di sana, ia ada dalam titik terlem...