Ditawarkannya angin dari segala penjuru kemudian ia hembuskan dalam kelingan matamu sekejap. Tersentuh kemudian runtuh pertahanan dan segala imaji antromorfik tentang engkau. Segala yang bersayap tak terbang, bercahaya tak putih dan bunyi yang tak pernah berdengung. Percayalah itu semua apa-apa yang ku nisbikan dalam kepekatan cinta sesaat. Sebelum ku tersentuk aroma segala tentang Engkau.
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.
Comments
Post a Comment