Ketika tumbuh di muara berselimut kabut,
Lahirlah bening-bening bayang yang tersingkap dalam raut wajahmu,
Muliakah bila? Ku tawarkan gelapnya malam secepat itu?
Tanpa bintang gemintang seperti cantiknya bibir tipismu,
Ku letakkan sepasang fajar di bola mata saja,
Biar bening-bening kabut mu meraba,
Pada saatnya luruh dan menetap biarkan ia tetap menjadi palung jelaga cinta yang fana.
HSA
19.08.19
Comments
Post a Comment