Skip to main content

Ngaji Filsafat: Sejarah Tuhan (Karen Armstrong)



Ngaji Filsafat: Sejarah Tuhan (Karen Armstrong)
Oleh: HSA
Sejarah Tuhan, Karen sebagai penulis membuat saya makin memasuki arena dan pengalaman membaca yang berbeda, penuh dengan atmosfer putih, biru, dan merah.
Kebetulan lagi saya sampai pada ngaji filsafat bagian bukunya Karen Armstrong tentang Sejarah Tuhan. Memang bagi masyarakat kita agak sedikit tabuntapi percayalah tulisan buku ini begitu penuh empati dan menambah khazanah pengetahuan kita tentang pengalaman kehidupan kita.
Tulisan ini merupakan bagian pengalaman saya dan peninjauan dari pengajian Pak Faiz. Menurut Karen, manusia butuh pijakan atau pondasi dasar dalam menjalani kehidupan entah itu konsep, Tuhan, dan ajaran tertentu. Sebab manusia membutuhkan makna dalam kehidupan, di sini bisa disebut sebagai mistis. Nah sedangkan filsuf barat sangat menentang atau menangkal hal tersebut, sebab mistisme tidak bisa dibuktikan secara akal (dari sini disebut logos/logika). Pada akhirnyapun para filsuf tsb akan merasakan nihilisme sebab ketiadaan makna dalam menjalani kehidupan. Mungkin seperti Nietzsche yang berakhir gila.
Manusia merupakan makhluk homo-religion makhluk bertuhan dilihat dari konsep pertama manusia menciptakan Tuhan, dinamisme. Ia memahami kalo manusia bisa merasakan sakit, sehat, bahagia dan kematian. Zaman itu manusia merasakan bahwa ada daya dibalik itu semua namun ia tidak bisa mendeskripsikan, hingga masuk ke dalam sebuah Animisme di mana Tuhan digambarkan seperti dewa-dewa antromorfik layaknya manusia tapi dengan daya super, nenek moyang dan sebagainya. Berkembang menjadi dewa-dewa layaknya sebuah pemerintahan yang membagi berbagai sektor kehidupan. Dalam pengalaman membaca saya, buku tersebut menjelaskan bagaimana perkembangan Agama memasuki dunia Mesir dan Yunani atas filsuf-filsufnya. Hal menarik bagi saya tentang mengenal Hermes (Mesir), Cadmus (Yunani) merupakan Nabi Idris setelah Nabi Adam. Mulai dari situ akhirnya masuknya Agama Samawi seperti Yahudi, nah dalam Yahudi ini sebelum menggambarkan Tuhan yang turun ke Bumi ikut berperang dan sebagainya (masih ada rasa2 Animisme) kemudian Agama Yahudi semakin berkembang, tentang Hanokh, Hakmokh sifat2 Tuhan mereka yang terbagi 7. Menasuki Hindu/Buddha, kemudian kristen, Islam, dan terakhir perkembangan Tuhan zaman kini yang makin banyak filsuf menjadi Agnostik serta Ateis. Sebenarnya banyak yang ingin saya bahas namun terlalu sensitif untuk dibicarakan di sini.
Totem juga merupakan bentuk Agama Pertama dari kehidupan manusia (cek slide).
Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Ingatan Filsafat: Hafiz Razhi - Cinta Ilahiah

Ingatan Filsafat: Hafiz Razhi - Cinta Ilahiah Oleh FF Cinta ilahiah sangat berpengaruh dalam menjalani dan memandang kehidupan manusia. Sejatinya manusia lahir dengan membawa cinta murni. Cinta Tuhan kepada manusia disimbolkan dari air susu Ibu. Kehidupan yang semakin dewasa mengotorinya, sebab kebaikan selalu hadir saat manusia lahir.  Manusia dalam memandang hidup idealnya berpegang teguh pada cinta. Karena dalam cinta kita memandang kehidupan selalu punya arti dan positif. Tanpa cinta dalam hidup, kita hanya memandang kehidupan selalu penuh kecurigaan, menganggap adanya soudzon atas apa yang terjadi pada diri kita. Bukankah melelahkan? Apalagi jika dipandang hidup ini terlalu singkat. Perjalanan hidup kita lahir dari satu tragedi ke tragedi lainnya berdasarkan jenjang umur. Cinta tidak bisa ditunggu harus kita pahami dan wujudkan sendiri. Lagipula memandang cinta dalam logika merupakan wujud yang sia-sia. Karena cinta tidak bermuara di sana, ia ada dalam titik terlem...