Ngaji Filsafat: Romantisme Kahlil Gibran
Oleh FF
Oleh FF
Setelah berjalan-jalan ke Jepang, sekarang berkelana ke dunia personaliti tokoh pemikiran yang berpengaruh pada sastra romantisme. Siapa yang tidak kenal dia? Mungkin saja bila tidak sengaja memegang buku tersebut, orang-orang sekitar jadi nyinyir "wihh romantis nih..", "wah galauan ya..", "berat banget bacaanya..".
Kahlil Gibran, jeng jeng..*sfx. Doi aslinya bernama Kholil Jibron. Awal terciptanya namanya sekarang karena kesalahan penerbit buku doi waktu awal-awal. Mungkin karena aksen dan susahnya pengucapan jadilah nama Kahlil Gibran. Sama lord Kahlil ini didiemin aja, kejadian deh dipake terus. Mungkin karena doi seorang romantisme sejatie!!
Kenapa begitu? Konsep tulisan doi itu tulisannya murni dari jiwa terdalamnya tanpa ada embel-embel revisi atau diperbaiki (katanya*) karena tulisan awal itu mencerminkan ketulusan jiwa dengan sepenuh hati. "Terus kalo ada kesalahan gimana?" Itu dia, lanjuti aja.. jiwa harus dilatih. Jadi setiap doi ngetik cerminan hatinya itu suci dan tulus. Doi juga pelopor jika tulisan sastra itu terbebas dari ikatan sistematika atau aturan-aturan baku. Tulisan sastra harus luwes, bebas, dan fleksibel. Jadi sampai sekarang lah tulisan sastra bisa lebih bebas cara nulisnya.. meskipun banyak perkembangan lebih lanjut.
Romantisme sekarang itu menjadi pelebaran makna, bahkan lebih spesialisasi? Romantisme berhubungan dengan pacaran, atau cara memperlakukan pacar melalui aktivitas fisik yang memiliki nilai keindahan khusus (kadang template, tergantung dari media mana doi nyontek "cara membahagiakan pasangan"). Padahal Romantisme itu menurut sepahaman saya, sebuah kejujuran dan gerakan ke hakikat alami. Makanya tuh banyak banget lukisan yang nude tapi ga bikin syahwat naik, karena estetika nya nyampe (ini salah satu sedikit contoh). Atau sebuah ujaran-ujaran murni hati yang sifatnya reflektif terhadap isi diri sendiri, tidak ada ganggu gugat dr pihak luar. Kalo secara filsafat sih ingin mengembalikan organisme sejatinya alam, atau gerakan back to nature (jadi persis game harvest moon ckck) jadi lebih bersifat panteistik. Ya meskipun begitu, trend romantisme zaman sekarang masih sedikit nyambung juga *jadi tidak apalah..
Kembali lagi ke doi, pengaruh peristiwa besar dalam kehidupannya itu ada 3. Terjajahnya Lebanon dengan Ottoman, kemudian Revolusi Perancis, dan Terbukanya terusan Suez sehingga membuka pertemuan pengetahuan antara timur dan barat. Doi sangat cinta tanah air banget sama Lebanon, bahkan hingga akhir hayatnya dia merasa kurang dan perlu melakukan sesuatu terhadap negaranya. Ngomong-ngomong, cuma 3 hal yang paling doi cintai juga, Ibu, Negara, dan Perempuannya.
Yup, menurut Kahlil. Ibunya ialah sumber pertama cinta atau terbukanya pijar hati dan perasaan, tumbuhnya rasa empatik dan cinta dari Ibu makanya doi menomorsatukan Ibunya. Kalo bapak kan membentuk akal, nah akal rusak bisa belajar lagi, kalau hati rusak? Susah dibangun kembali. Selama hidupnya dia mengarungi petualangan cintanya bersama 5 orang (tentu dengan fase berbeda-beda). Bahkan Ibu kostnya pun sempat dipacarinya (trik gratis ngekos). Semua tulisannya hampir banyak dikhususkan bagi perempuan-perempuannya. Bahkan ia pernah curhat karena ga bisa bersama dengan perempuan yang disukainya, soalnya uda dijodohin sama pendeta.
Pemikiran doi juga dipengaruhi oleh kitab sucinya sendiri (doi orang Maronit), bahasa-bahasanya dari India dan China, Ibunya, dan ada salah satu sufi juga namanya Salim Dahir. Doi Sufi yang selalu berkelana sehingga tidak terkenal secara global, Nietzsche tentang Ubermasch atau manusia super, kalo Nietzsche lebih progresif dalam eksistensialnya, maka Kahlil lebih santai karena menurut dia untuk menjadi manusia super harus terus lebih baik dari diri sendiri bukan melawan orang lain dan menyingkirkannya sehingga pemikirannya bisa menjajah kelompok masyarakat. Atas perkawinan tersebutlah lahir kata-kata magis dari Kahlil Gibran.
Lord Gibran ini juga pecinta kopi, hampir 50 gelas kecil perhari. Eksistensialnya doi pun keliatan organis bangettt. Btw sepanjang hidupnya doi ga menikah, mati umur 48 tahun karena sakit. Isi puisinya pun menggambarkan isi hatinya yang malang. Ditinggal Ibunya, kemudian Kakaknya hanya selang 3 bulan. Oh iya prinsip filsafat hidup dia ialah CINTA. Kenapa begitu? Karena cinta adalah sumber segala ketulusan dari tiap aktivitasnya. Manusia hidupnya harus memiliki makna (Socrates), makna tersebut dicari dengan sebuah visi/cita-cita, untuk menggapai cita-cita melalui pengetahuan, nah untuk mencapai pengetahuan melalui kerja, kerja hanyalah hampa tanpa disertai cinta.
Terimakasih.
Terimakasih.
Comments
Post a Comment