Skip to main content

Ingatan Film: Marriage Story (2019)



Ingatan Film: Marriage Story (2019)
Dir: Noah Baumbach

Pernikahan Nichole dan Charlie sedang diujung tanduk, beberapa macam cara untuk menyelesaikan tetap saja ego mereka terkadang suka meledak-ledak. Alur perceraian sebuah bingkaian alur utama di film ini, bagaimana perceraian itu sangat melelahkan. Demikianlah dunia dewasa..

Dari segi plot film berdurasi dua jam lebih ini cukup memiliki alur yang lambat eksposisi tangga dramatika begitu pelan dan hati-hati. Mungkin karena alasan ini afeksi yang saya rasakan begitu personal. Tergambar juga bagaimana rangkaian shot menjadi lebih berdekatan antara keduanya, di sini bahkan saya tidak merasakan adanya manusia jahat (antagonis), semua begitu manusiawi. Hal yang membuat saya tertarik berkat adanya ledakan di konflik, begitu compliment pembawaanya, editing rapi, akting dari mereka sata rasa liar biasa saling mengisi.

Secara konteks, film ini menunjukkan bagaimana lemahnya liberalisme menghadapi persoalan hati. Hal ini juga ditunjukkan dari berbagai macam scene pengacara, tentang right. Saya melihat bagaimana anak selayaknya barang yang diperebutkan tanpa perlu diperhatikan atas ego masing-masing. Dalam dunia rasionalitas modern kita semua percaya akan 5 indera saja dalam memahami dunia realitas. Padahal urusan hati dan cinta ada bagian lain yang tidak dimiliki kaum modern, yaitu intuitif, naluri dan nurani. 3 hal tersebut juga sepantasnya dilatih selayaknya indera-indera tersebut. Untuk memahami 3 hal tadi orang Indonesia dulu lebih canggih daripada rasionalitas barat.  Intuitif itu yang membuat kita bergerak menuju sebuah kebetulan-kebetulan yang tidak sadar membawa kita pada apa yang kita harus lakukan berikutnya. Pada kasus perceraian ini para pengacara malah menjadikan semuanya terasa seram, bagaimana masing-masing pasangan dianggap saling ingin menguasai dan membohongi (saya malah ingat konsep leviathan thomas hobbes). Bahkan perlu diakui oleh kita pasti kita pernah merasakan 3 hal tadi secara sengaja atau tidak sengaja, namun terlatih? Tidak juga... Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Bagaimana Jika?

"BAGAIMANA JIKA?" Dari sekian banyak kata, istilah, dan elemen yang membentuk kalimat, makna, rasa, emosi, serta menjadi penghubung dari satu semesta (diri) ke semesta lain. Mungkin aku tak bisa merangkai kalimat yang lebih baik dari apa yang sedang terpikirkan, tapi kuharap kamu mengerti. Ada satu kata magis, menjelma udara malam yang menemani banyak aktivitas dengan tatapan kosong: termenung. Frasa ini menyelinap tanpa permisi ke setiap khayal, lalu membiarkan kita membangun berbagai skenario di dalamnya. Frasa "Bagaimana Jika?" selalu banyak kuterakan dalam pola komunikasi dan khayalku, seolah menggantikan tubuh ini melayang di antara jutaan bintang-bintang. Bagi orang kota, "Bagaimana Jika?" adalah sihir pengusir waktu—saat di dalam kereta, atau sekadar menuntaskan hajat di kamar mandi. Bagi para peneliti, frasa ini menjadi kelinci percobaan dalam menemukan tabir dunia yang belum terungkap, yang kemudian mereka abadikan dalam nama penemuan-...

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...