Oleh Alfhialgazi
Selama bulan Desember vakum baca buku, akhirnya saya berinisiatif untuk beli buku lagi setelah gamang mau pindah ke tablet aja. Baca buku di tablet ga ada sensasi menggenggam. Sangat beda, akhirnya pindah haluan lagi ke buku fisik yang mana kumpulan buku saya selanjutnya mesti saya hibahkan, karena sudah menumpuk dan berdebu.
Balik ke buku ini, saya butuh asupan alternatif mengapa manusia zaman now apalagi remaja dewasa atau pun dewasa rentan akan kesepian. Buku ini membahas secara ringan pelan-pelan dan merefleksi kembali apa yang membuat kita "hampir menyerah". Tentu dengan pembahasan relijius buku ini seolah menjawab pertanyaan kita yang merasa jika saat ini jauh dari Tuhan/Agama. Catatan penting dalam eskalasi perhitungan pembahasan paling concern mengenai penyakit jiwa yaitu "maksiat".
Kemaksiatan membuat manusia hatinya dingin, menjauhi Tuhan, dan merasa sangat hampa. Sehingga energi yang didapat selalu kurang baik. Kemaksiatan tidak mesti pada hal-hal yang berbentuk makna kasar, dalam makna halus pun bisa. Mungkin gara-gara kemaksiatan juga membuat kita juga lebih mudah menyerah akan tujuan hidup yang memang banyak lika likunya. Tidak perlu hijrah menjadi lebih konservatif. Hanya perlu berjalan pelan, meski jatuh kembali ke lubang yang sama teruslah kembali ke jalan yang baik. Begitu kata buku tersebut. Sebenarnya bukan kita yang jauh dari Tuhan, tapi kita yang memilih jalan itu sendiri.
Apapun itu buku ini juga bisa membuat saya, berefleksi diri saat rajin-rajin nya beribadah sejak kecil dan menjadi bahan komparasi pada kehidupan kini. Jadi, pelan-pelan lah jauhi maksiat dan syirik meski kita tahu, kita merasa masih makhluk hina atau rendah di mata Tuhan atau orang lain.
Tabik.
Comments
Post a Comment