Tanah kita basah namun tidak memerah,
Ucapan kita menyebar namun tak arif dihilang akal
Desir darah pernah tumpah atas nama bangsa
Lupakah kita, kini hanyalah sesonggok kerbau yang meracau
Ancam mati dalam hidup
Takut-takut tidak bisa menghirup harta,
Padahal sang Pencipta Maha Pemurah
tuhan-tuhan merajai jiwa kerbau
Sang kerbau mengharap tuhan
Tuhan diregah menjadi daya khayal
Hanya hidup jika dalam kesempitan
Tanah dilupakan, menjadi beton pelengkap kemewahan.
03.10.17
Comments
Post a Comment