Kaca-kaca rumah ini menyilaukan kerlap kemilau rembulan,
Atapmu terpeluk oleh ribuan mawar merona,
Sedang dindingnya adalah mata air sisa puan bersedih,
Tak ada pintu di dalamnya, menjadi benalu sebab utopia hati selalu menjunjung tinggi,
Asmaraku yang malu tiada tertahta,
Aku kian meraba pada tatap, merasakan puan dalam rumah kerlap gemerlap,
Malam nan rembulan terkasih jadi pahit pudar tenggelam gelap,
Gita cinta tetap oasis,
Walau hanya fatamorgana
07.09.17
Comments
Post a Comment