Oleh: FF
-
Al Hallaj hidup di tengah-tengah kemakmuran sufi alias cahaya sufi sedanf terang-terangnya. Sekilas yang saya tahu tentang Al-Hallaj ialah dianggap kafir pada zamannya karena mengaku Allah. Ucapan yang terkenal dari beliau ialah "Ana Al-Haq". Kemudian siksaan terhadap beliau juga sama terkenalnya sampai sekarang.
Singkat cerita, Al-Hallaj sebutan karena orang tua beliau adalah tukang kain. Puncak kesufiannya berada saat beliau naik haji ketiga kalinya, selama pergi haji pun beliau tidak pergi kemana-mana hanya di madinah. Beliau juga memiliki berbagai karomah, pernah saat dipenjara sebelum eksekusi dapat membebaskan berbagai tahanan dengan mudah. Meskipun beliau dipenjara banyak orang menghormati nya, pernah beliau 2x hilang, yang pertama tidak ada di sel dan kedua dia dan selnya hilang. Penjaganya pun tidak mengunci penjara sebagai tanda penghormatan, padahal Al-Hallaj bisa saja pergi sekenanya, namun beliau tetap berada di tempat sebagai wujud kebenaran.
Matinya beliau begitu gore (gak usah cerita lengkap2) cuman ada cerita menarik. Ketika seluruh kota melemparinya dengan batu, sahabat-sahabat Al-Hallaj melempar beliau dengan bunga, malah dengan itu Al-Hallaj menangis karena terharu. Sedikit yang saya tahu secara singkat ucapan "Ana Al-Haq" bisa dibaca dalam beragam konteks. Al-Ghazali berpendapat ucapan itu karena ketika manusia menemukan hululnya dia suda sangat mencintai Allah maka dia sudah tidak ada yang ada hanya Allah saja. Ada juga yang berpendapat konteks dari ucapan Al-Hallaj mengacu bahwa Allah itu esa, tiada "aku" jika masih merasa ada aku maka dia masih memiliki kesombongan, terkadang kita masih meninggikan keakuan, padahal Ibnu Sina juga pernah berkata aku adalah mungkin, Allah sejati, semua material itu hanyalah kemungkinan-kemungkinan. Kalau pemikiran sih sebenarnya ada yang lebih radikal yait wahdatul wujud dari Ibnu Farabi. // Sudah jangan panjang-panjang secara publik takut disangka yang tidak-tidak, lagi pula saya juga belum paham betul..
Terimakasih.
-
Comments
Post a Comment