Skip to main content

Ingatan Film: Nanti kita cerita tentang hari ini (2020)



Ingatan Film: Nanti kita cerita tentang hari ini (2020)
Dir: Angga Dwimas Sasongko
-
Mengawali tahun ini saya berkesempatan menonton film hits, karena sebelumnya sudah viral dalam bentuk buku di kalangan anak muda milenial.

Mungkin ingatan ini telat saya buat karena ada beragam kesibukan yang membuat saya terus menunda tapi tetap menghantui pikiran. Terhitung hari dari hari ini film NKTCHI sudah menembus penonton 1juta lebih. Awal tahun yang sangat berkah bagi Visinema itu sendiri. Ada beberapa film yang diangkat oleh produksi Visinema pada tahun ini yang mengacu pada alih wahana buku-buku viral seperti NKTCHI dan Generasi 90an. Menariknya buku-buku tersebut jauh dari kata cerpen atau novel. Buku-buku tersebut memiliki mediumnya sendiri kemudian diolah menjadi sajian naratif ke bentuk sinema (menurut hemat saya film-film tersebut sangat menarik dikaji dalam segi ekranisasi dan naratif nya, haha...)

Saya yakin karena berbeda medium yang dibawakan maka ada kesulitan tersendiri yang dihadapi oleh Angga dalam menyampaikan konten naratif seperti apa, namun bila berhasil menjadi sebuah mutiara besar dalam sajian sinema. kalo anggapan saya, sih.. seperti sudah meledak tambah ledakan lagi.

Setelah saya menonton, dhuarrr...
Berbeda dengan karya sebelumnya visinema yang sangat menonjolkan produk sponsor di film ini saya berhasil menikmati sepenuhnya karya beliau. Highlight sih di karakter-karakter nya yang mampu membuat penonton berefleksi menjadi salah satu pemain di dalamnya. Film keluarga memang harusnya menghasilkan refleksi keterikatan. Secara naratif film ini saya anggap pas tidak lebih tidak kurang. Naratif non-linier membuat penonton merangkai satu persatu kejadian sampai tahap klimaks.

Sebuah ledakan aktan (bagian terkecil dimana cerita bagian dapat berjalan, kalo disains mirip atom) yang dibawa oleh Awan sehingga mempengaruhi Aurora, dan menyambar ke tokoh Langit, begitu rapih. Pada akhirnya saya pun ikut terbawa oleh serba-serbi permasalahan di dalam keluarga tersebut. Musik dari berbagai musisi pun diletakkan sesuai dengan turning point yang tepat.
Pengalaman cinematography yang menarik juga disampaikan sesuai dengan visi naratif itu sendiri.
Meskipun film ini sekali lagi lebih relate/dekat kepada penonton yang berada di kehidupan kota modern, metropolitan. Terimakasih. Intinya PAS!
8/10

Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha

Review Film: Yowis Ben 2 (2019)

Yowis Ben 2 Dir: Fajar Nugros, Bayu Skak Film ini akhirnya berhasil mendapatkan sekuelnya setelah berhasil menkapalkan penonton hingga 100ribu-an dan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung. Kelanjutan dari Yowes Band pada lulus dari sekolah yang membuat para personel hampir bingung dengan masa depannya. Hingga akhirnya, Bayu dkk berniat untuk membesarkan bandnya dalam skala Nasional. Mereka bertemu dengan Cak Jon seorang Manajer (yang katanya) bisa membuat Yowes Band tambah terkenal. Mereka pun berniat ke Bandung dan 70% film ini berjalan dramanya di Bandung. Yowis Ben 2 sebenarnya memiliki potensi besar dalam menggali nilai kreativitas secara kultur sehingga film ini memiliki wacana yang jelas kepada penonton, apalagi dengan konsep berbahasa daerah. Sangat dibilang langka agar diterima oleh banyak orang. Namun penyakit sekuel film Indonesia masih di situ-situ saja, ya mungkin karena industri komersial yang sangat menomorsatukan laba. Untuk ukuran naratif cukup menghibur d