Bila saja malam ini insan tenggelam dalam lautan samudera, maka akan habis diminumnya. Tapi satu saja kebodohan menimpanya, maka terkuburlah ia bersama peluh keringat dan angin yang dihirupnya. Maka pelankan alur langkah kaki sebelum waktu berhenti, kemudian menyudahi tutur dari liur yang menghakimi. Inilah hidup, jangan berhenti. Sebab juang kasih masih mengemban, percayalah masih ada waktu untuk berhenti, duduk lalu bersiul tenang menjadi angin malam.
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.