Menyilaukan bait demi bait aksara,
Termangu saling menunggu, siapa yang terjalin asmara.
Kita hanya berpandangan mata saling merasa melebar makna,
Akankah aku ada di mata jika tak diraba oleh indera?
Mungkin kah luka lagi yang disebut rindu?
Berpapasan saling menyapa, adakah ada?
Kenang, saling terkenangkah kita?
Kini sekat melebar jarak,
Antara duka dan rindu bersama,
Mungkinkah antar ruang-ruang ini bersemai?
Kehendak rindu yang tak bertuan,
Cinta adalah ruang dan engkau mungkin menetap.
Kita hanyalah pekat yang didaur dari risau,
Kita kembali menjadi bumi yang semestinya,
Rindu ini masih tak bertuan,
Pada dirimu ku menyeka mata,
Di gubug itu kita menjalin asmara,
Siapakah yang jatuh cinta?
15.02.19
Comments
Post a Comment