Skip to main content

Ingatan Filsafat: Kahlil Gibran (The Prophet)



Ingatan Filsafat: Kahlil Gibran (The Prophet)
Oleh: FF

Di dalam jendela matanya terdapat pancaran kehendak,
Di lorong jantungnya terdapat kematangan ruh,
Namun sayang, kehendak nasibnya melewati ironi-ironi namun itu ialah lidah api yang menyala-nyala selamanya.

Membaca Kahlil Gibran kembali namun khusus ngaji ini lebih fokus pada buku yang berjudul "Sang Nabi". Buku ini berisi prosa/puisi beliau dalam pandangannya akan kehidupan. Meskipun saya tahu sebelumnya watak dasar dari hidup beliau adalah cinta, eksistensi gerak hidup ialah cinta, dan saya mengamininya.

Di buku ini terdapat perjalanan kehidupan manusia dalam lahir, ruh, akal, perasaan, kesenangan, kebebasan, kematian, serta anak. Bagi ia anak memiliki perahu dan arah mata anginnya sendiri yang tidak bisa orang tua atau siapapun kendalikan sepenuhnya. Kita bisa memberikan makan tapi tidak bisa mengendalikan kehendaknya karena setiap insan itu terlahir bebas dan sudah memikul nasibnya sendiri.
Begitu juga kebebasan, menurutnya bila kita manusia menuntut kebebasan maka saat kita bisa menjelaskan konsep kebebasan yang kita yakini tsb, maka sifat bebas itu sudah tidak ada, kebebasan tersebut sudah diterjemahkan melalui kita untuk mengikat kita di mana kita tidak akan bebas kembali, mungkin saja kedepannya akan mencari konsep kebebasan lainnya agar lepas dari kebebasan yang sebelumnya kita miliki. Terdengar begitu paradoks memang konsep kebebasan ini makanya kita kadang tak perlu memikirkan konsep2 baru. Hanya perlu dilakoni saja.

Intinya buku ini menyorotkan manusia agar untuk melihat segala sesuatu di dalam dirinya dahulu sebelum menilai ke luar atau perlihatkan mikrokosmos maka akan mempengaruhi makrokosmos dan menelusup ke dalam metakosmos.
Sekian, terimakasih

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Film: Yowis Ben 2 (2019)

Yowis Ben 2 Dir: Fajar Nugros, Bayu Skak Film ini akhirnya berhasil mendapatkan sekuelnya setelah berhasil menkapalkan penonton hingga 100ribu-an dan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung. Kelanjutan dari Yowes Band pada lulus dari sekolah yang membuat para personel hampir bingung dengan masa depannya. Hingga akhirnya, Bayu dkk berniat untuk membesarkan bandnya dalam skala Nasional. Mereka bertemu dengan Cak Jon seorang Manajer (yang katanya) bisa membuat Yowes Band tambah terkenal. Mereka pun berniat ke Bandung dan 70% film ini berjalan dramanya di Bandung. Yowis Ben 2 sebenarnya memiliki potensi besar dalam menggali nilai kreativitas secara kultur sehingga film ini memiliki wacana yang jelas kepada penonton, apalagi dengan konsep berbahasa daerah. Sangat dibilang langka agar diterima oleh banyak orang. Namun penyakit sekuel film Indonesia masih di situ-situ saja, ya mungkin karena industri komersial yang sangat menomorsatukan laba. Untuk ukuran naratif cukup menghibur d