Skip to main content

Ingatan Film: What The Health (2017)



Ingatan Film: What The Health (2017)
Dir: Kip Andersen, Keegan Kuhn

Sebuah film dokumenter ekspository dengan semi-partisipatory dari Netflix yang menurut saya memiliki alir dan penjelasan lumayan cepat, hampir beberapa bagian agak membutuhkan waktu untuk mencerna namun alur melesat cepattt.

Eits, tapi bukan berarti film ini tidak sarat makna. Film ini memiliki alur induktif di mana pusat dari premis berkutat pada daging kemudian melebar menjadi industri kapitalisme yang licik. Di mana ekonomi menjadi peran utama bukan kesehatan yang jujur. Banyak badan organisasi disentil di sini (region Amerika). Organisasi kesehatan macam kanker, diet dan sebagainya ternyata banyak ditopang oleh industri-industri yang justru sebagai penyebab kanker dan obesitas. Terlihat sangat ironi.

Memang film ini semacam propoganda dari kaum vegan terhadap kaum pemakan daging di awal-awal. Bagaimana daging yang diproses industri banyak mengandung bakteri karena pengelolaannya serta pabriknya jauh dari asas keamanan serta kesehatan lingkungan, terutama daging babi, sapi, ayam serta telur. Penarikan permasalahan yang melebar ini makin rumit. Ternyata daging lebih banyak mengandung suatu zat membuat kanker. Bahkan dokter atau badan kesehatan pun ikut andil dalam memproses perputaran penyakit yang melanda masyarakat akibat daging yang tidak sehat. Perputaran (setan) ekonomi ini menunjukkan bahwa masyarakat memanglah sebagai komoditas keuntungan/kekayaan bagi pemilik kapital saja.

Meskipun begitu film ini tidak mau memprovokasi terlalu jauh. Dengan memberikan sintesis diet nabati sebagai obat dalam film ini, kemudian bagaimana orang-orang di dalamnya sembuh tanpa harus meminum obat seumur hidup. Hati-hati bagi yang mau diet (terutama saya) malah makin insecure sama dokter-dokter yang orientasinya bisnis (biasanya terjadi pada rumah sakit berkelas). 

Tapi bagi saya dalam kasus ini daging sebenarnya boleh dikonsumsi apalagi ada banyak manfaat meskipun semua obyek tentu memiliki dampak negatif bila berlebihan. Hal yang perlu diperhatikan ialah penanganan dalam mengelola daging tersebut. Misalnya di film ini membicarakan bahwa salmon ternyata mengundang kanker, lalu bagaimana dengan keseringan makan satu macam buah yang bisa menjadi racun? 

Nah, menurut saya dengan porsi yang stabil dan pas maka pola hidup sehat terobati. Meksipun dalam film ini sampai membicarakan anatomi tubuh manusia yang aslinya lebih banyak berpotensi sebagai makhluk vegetarian daripada pemakan daging, dengan menunjukkan bentuk gigi dan pemrosesan makanan dalam tubuh. Kemudian menunjukkan kalo hewan-hewan besar seperti kingkong, badak, dll ialah hewan vegetarian. Pertanyaan saya kalau begitu bagaimana dengan singa, macan? Ya intinya makan sayuran itu sangat baik apalagi yang mau diet nabati. Pun saya sedang menjalani diet nabati (doakan teman-teman semoga sehat dan tubuh menjadi lebih bugar). Tapi daging juga banyak mengandung omega protein dll jika pola makannya diatur.
Sekian terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha

Review Film: Yowis Ben 2 (2019)

Yowis Ben 2 Dir: Fajar Nugros, Bayu Skak Film ini akhirnya berhasil mendapatkan sekuelnya setelah berhasil menkapalkan penonton hingga 100ribu-an dan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung. Kelanjutan dari Yowes Band pada lulus dari sekolah yang membuat para personel hampir bingung dengan masa depannya. Hingga akhirnya, Bayu dkk berniat untuk membesarkan bandnya dalam skala Nasional. Mereka bertemu dengan Cak Jon seorang Manajer (yang katanya) bisa membuat Yowes Band tambah terkenal. Mereka pun berniat ke Bandung dan 70% film ini berjalan dramanya di Bandung. Yowis Ben 2 sebenarnya memiliki potensi besar dalam menggali nilai kreativitas secara kultur sehingga film ini memiliki wacana yang jelas kepada penonton, apalagi dengan konsep berbahasa daerah. Sangat dibilang langka agar diterima oleh banyak orang. Namun penyakit sekuel film Indonesia masih di situ-situ saja, ya mungkin karena industri komersial yang sangat menomorsatukan laba. Untuk ukuran naratif cukup menghibur d