Dalam sepikat ruang yang menjelma menjadi tawar di ubun-ubun ku
Menguap imaji tentang suatu perpisahan rasa antara satu jiwa dan kekasihnya
Nelangsa dibuatnya, masih saja tak bekutik di hadapan angin senyap tiada sapa dari mata angin manapun
Bisakah tuk kali ini dibuat damai meresap atau perlahan-lahan mengikhlaskan kepergian bayang-bayangmu?
Sebab penantian berdiri selamanya
Pada fatamorgana ku terbuai, mencoba menggapai tapi masih saja tiada pekat yang hilang jika dirimu seorang penantian yang tertinggal nan tak berkalung cawan indah
Adakah sekali saja? Masa menjadi gemilang tuk kusibakkan dalam alunan hidup sementara?
Pasti kurawat dalam-dalam sampai gelap menemukan sinarnya.
Menguap imaji tentang suatu perpisahan rasa antara satu jiwa dan kekasihnya
Nelangsa dibuatnya, masih saja tak bekutik di hadapan angin senyap tiada sapa dari mata angin manapun
Bisakah tuk kali ini dibuat damai meresap atau perlahan-lahan mengikhlaskan kepergian bayang-bayangmu?
Sebab penantian berdiri selamanya
Pada fatamorgana ku terbuai, mencoba menggapai tapi masih saja tiada pekat yang hilang jika dirimu seorang penantian yang tertinggal nan tak berkalung cawan indah
Adakah sekali saja? Masa menjadi gemilang tuk kusibakkan dalam alunan hidup sementara?
Pasti kurawat dalam-dalam sampai gelap menemukan sinarnya.
08/09/2019
Comments
Post a Comment