Jemari-jemari lentik pengusir sepi, Diantara napas terus ku jamahi, Tentang cinta dan rindu, bahkan duri tajamnya mawar, Karena cinta manusia berada, Karena ia sebagai penyeimbang dunia, Karena pada dasarnya manusia adalah jelmaan malaikat berkain sutra merah, Siapa peduli? Karena dunia sudah begitu sukar rasa terhadap cinta. Namun cinta tetap berjalan sampai dunia menemukan ujungnya. 01.30.16
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.