Skip to main content

Ngaji Filsafat: Zaratustra (Zoroaster, Api, dan Bangsa Arya)



Ngaji Filsafat: Zaratustra (Zoroaster, Api, dan Bangsa Arya)
Oleh: FF

Zaratustra merupakan salah satu tokoh dari lahirnya agama Zoroaster atau kalau dalam cerita kitab-kitab kita disebut agama Majusi padahal Zoroaster dan Majusi berbeda. Zoroaster malah menentang Politeisme dari Agama Paganisme (Magan) dan menjadi Agama Monoteisme awal paling tua. Di mana Tuhannya bernama Ahura Mazda.
Agama ini lahir dari bangsa Arya. Yup betul bangsa Arya saat perang dunia kemarin (Hitler). Sejarah ras Arya ini berdiri dari manusia Kaukasian di Eropa Timur. Kaukasian tersendiri merupakan ras yang tinggal di gunung Kaukakus dan menetap di ketinggian gunungnya. Nah mereka menyebut dirinya Arian yang memiliki orang-orang yang tinggi (bertempat tinggal). Seiring berjalannya sejarah mereja menjadi ras tersendiri dan menjadi Ras Arya.

Seiring berjalannya sejarah, Ras Arya mulai menempati ke belakang-belakang daerahnya hingga mencapai Perdia dan India. Di India lahirlah Agama Hindu, kemudian di Persia lahirlah Agama Zoroaster oleh Zaratustra.
Konon Zaratustra sendiri merupakan guru dari Pythagoras. Ada banyak serapan bahasa di dalam Agama-agama dari Zoroaster, seperti dosa. Konsep dosa dahulu orang Yahudi menyebutnya Ular. Baru bahasa Dosa digunakan setelah Zoroaster masuk, kemudian konsep dewa yang berawal dari nama dehuva, atau istilah malaikat. Nah kata surga atau konsepnya juga Zoroaster memiliknya. Yaitu bernama Par Dais, diserap di Barat menjadi Paradise, dan di Arab menjadi Firdaus.
Zaratustra dalam mendapatkan ilhamnya mirip dengan Nabi Muhammad di mana beliau di ajak berputar-putar di akhirat. Nama kitab sucinya ialah Aviesta.

Dalam ajarannya agama ini memiliki nilai kebebasan kehendak. Mereka percaya akan adanya Kebenaran dan Kesalahan. Kasih sayang dalam Agama ini bersifat ekologis juga karena tidak boleh mengganggu kehidupan lain. Ada istilah juga "Untuk dekat dengan Tuhan jangan pergi jauh-jauh cukup pahami dirimu, maka yang menjauhi dirimu hanyalah Kejahatan".

Ada sejarah unik di sini bagaimana dulu Bangsa Yahudi menjadi budak setelah peninggalan Nabi Sulaiman di mana dalam sejarah merupakan puncak peradaban bangsa Yahudi. Ada satu tokoh Raja Zoroaster bernama Sirius II yang konon katanya juga menutup pintu yajuj majuj. Raja Sirius II yang memiliki kekuasaan yang besar memiliki jasa yang besar pada bangsa Yahudi.

Oh ya ada konsep di Zoroaster juga namanya Jembatan Shimfon mirip Jembatan Shiratal Mustaqim saat berada di akherat. Pada dasarnya Agama ini kalo orang lain menilai ialah penyembah api, Ahura Mazda. Tapi bagi mereka ia tidak menyembah api, api hanyalah media. Persis Agama Islam yang kiblatnya menghadap kakbah. Dalam sejarah juga Nabi Musa ketika bertemu Tuhan saat masih pengujian bersama Nabi Khidir/Elia ditunjukkan rupa Tuhan melalui media api. 

Api ini secara ikonitas memiliki unsur penting dalam Agama-agama. Cahaya api mampu mensucikan apa yang disentuhnya, berbeda dengan air yang konon mudah terkontaminasi. Sample, Agama Shinto, Budha, dan Hindu (Aghya Agni), bahkan sejarah Yunani juga menggambarkan api sebagai nilai cahaya ketuhanan. Raja Zeus memiliki api yang tidak boleh dimiliki manusia sebab api adalah alat para dewa, seketika api zeus dicuri oleh Promodeus dan diberikan ke manusia sebagai pengetahuan. Zeus marah dan mengikat Promodeus di gunung, dan jantungnya di makan burung-burung. Ketika keesokan harinya jantungnya tumbuh lagi dan siksaan berlanjut sampai Hercules membebaskannya.

Yah dalam memahami Agama zaman dulu terasa sekali. Melihat keluar jadi seperti memahami Agama sendiri.Cross passing on ini masih terus berlanjut..
Terimakasih

Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Bagaimana Jika?

"BAGAIMANA JIKA?" Dari sekian banyak kata, istilah, dan elemen yang membentuk kalimat, makna, rasa, emosi, serta menjadi penghubung dari satu semesta (diri) ke semesta lain. Mungkin aku tak bisa merangkai kalimat yang lebih baik dari apa yang sedang terpikirkan, tapi kuharap kamu mengerti. Ada satu kata magis, menjelma udara malam yang menemani banyak aktivitas dengan tatapan kosong: termenung. Frasa ini menyelinap tanpa permisi ke setiap khayal, lalu membiarkan kita membangun berbagai skenario di dalamnya. Frasa "Bagaimana Jika?" selalu banyak kuterakan dalam pola komunikasi dan khayalku, seolah menggantikan tubuh ini melayang di antara jutaan bintang-bintang. Bagi orang kota, "Bagaimana Jika?" adalah sihir pengusir waktu—saat di dalam kereta, atau sekadar menuntaskan hajat di kamar mandi. Bagi para peneliti, frasa ini menjadi kelinci percobaan dalam menemukan tabir dunia yang belum terungkap, yang kemudian mereka abadikan dalam nama penemuan-...