Ngaji Filsafat: Obyektivitas Realisme (Ayn Rand)
Oleh: FF
Oleh: FF
Lahir dari keluarga Yahudi di Rusia, Ayn Rand tertarik dengan ideologi Amerika sejak melewati masa The Great Depression 1939 (Krisis Global Perang Dunia). Akhirnya menjadi filsuf perempuan dengan Obyektivitas Realisme nya. Jarang ada filsuf yang berideologi obyetif sebab post-modern lebih menekankan individual, dan subyektifisme.
Berakar dari Reason atau akal sehat ia mempercayai adanya kebenaran mutlak di luar pemahaman manusia. Jadi meskipun manusia menggunakan kacamata apapun dalam membaca obyek dan terlihat bacaannya beda, secara realitas kita percaya ada satu unsur kebenaran yang ada di dalamnya. Seperti bakwan atau bala-bala itu tidak akan melunturkan secara realita itu makanan yang terbuat dari tepung dan sayur-sayuran.
Menariknya pemikiran beliau sangat merefleksikan secara personal experience yang dekat terhadap saya tentang crisis quarter age. Banyak manusia melupakan atau membiarkan tidak mengenal dirinya sendiri. Menurut beliao itu salah, karena kepentingan diri (self interest) itu menjadi utama. Sebab ketika pemenuhan pribadi sudah selesai, manusia akan semakin paripurna dan berdampak pada sekitar. Hal yang dibenci Ayn Rand adalah sikap altruisme. Di mana perilaku rela berkorban dan berjuang demi orang lain padahal dirinya masih belum terpenuhi secara jasmani dan rohani. Menurutnya jika dipaksakan akan menjadi "toxic" tersendiri, misal: Banyak kasus tentang perjuangan orang tua agar anaknya lebih pintar dan bahagia tapi ortunya selalu terlihat susah dan tidak bahagia. Hal ini akan memperparah untuk anaknya dan secara tidak langsung bisa saja mempelajari dan menerapkan hal tersebut kembali ke turunan selanjutnya. Jadi bisa aja 7 turunan ga akan mengenal dirinya sendiri. Harusnya kita yang bisa agar energi positif dan dampak ke sekitar semakin terang.
Memang terlihat apatis atau egois tapi bukan berarti pemikiran beliao saklek. Sebenarnya sifat Altruisme disahkan asal di sana ada self interest orang yang melakukannya. Seperti merasa bahagia tidak mengurangi apapun dan merasakan naik kelas secara tidak langsung. Maka good-will akan baik dilakukan karena di sana ada kepentingan mu. Makanya pemikiran beliao terlihat individual dan kapitalisme. Kepuasan pribadi adalah hal utama. Manusia secara tidak langsung memang terlahir egois kata beliau, tapj hanya di sunyikan. Contoh kalo foto bersama pasti yang dilihat diri kita bagus atau tidak posenya, baru kemudian orang lain.
Dalam pembahasan beliau saya lebih kena dengan self interest nya. Sebab ada juga kok dalam Islam pernah bilang "Orang yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Allah", "Allah meliputi segala sesuatu". Oh ya ada quote yang saya suka meskipun kurang nyambung pada pembahasan tp cukup dalam pengantar filsafat Ayn Rand.
Dua tipe orang dalam menjalankan Agama sehingga sering bertentangan "Lakukanlah segala yang diperintahkan dan lakukanlah segalanya kecuali yang dilarang".
Terimakasih
Comments
Post a Comment