Di antara dedaunan rindang nan indah pada langit Bogor,
Adakah jejak yang tak pasti tentang manusia di dalamnya?
Perasaan yang tiba-tiba saja tenggelam persis pertama tatapan Tuhan turun dari mendungnya bias-bias hujan.
Di perjalanan itu aku menjadi sunyi dengan khitmat meratap kicau merdu dari tiap tetes tatapmu,
Apakah ia yang mengantarkan ke pintu gerbang?
Di mana perhentian sudah berada di tapal keberangkatan,
Di atas rel di mana kulihat lampu-lampu berjalan dengan cepat. Di sana masih tersimpan lengkap sesisir bayangmu.
Maka sudah tepat kubilang waktu adalah penjahat ulung yang menciptakan sekat antara ruang-ruang mimpi yang sudah ku siapkan dengan sigap.
Di tempat itu seharusnya kata menjadi cantik dan kepulangan menjadi musik harmonis yang kunikmati
Namun masih saja kelu meski tak berharap akan menjadi sesuatu
Hanya saja tak ingin menjadi hilang dalam tatap sekajap
Terima kasih hari ini atas segala rasa-rasa
dan pelengkap hari.
Pengantar buku baru dalam babak hidup
Terima kasih.
12102019
Comments
Post a Comment