Skip to main content

Ingatan film: The Man from Toronto (2022)

Ingatan film: The Man from Toronto (2022)
Dir. Patrick Hughes

Menonton konsep film two buddies sebelum-sebelumnya masih belum ada yang seberhasil Rush Hour-nya Jackie Chan. Begitu juga pada film ini. Kesan sampai akhir film malah ada sedikit kekakuan meski di tengah cerita sudah agak cair dalam hubungan bad guy dan comedy guy.

Film ini cocok sebagai hiburan semata untuk melihat dua karakter yang berpetualang. Apalagi melihat persona comedy guy di sini dalam menghadapi situasi permasalahan. Dalam penceritaan sih standar, karena menggunakan struktur tiga babak, pun dalam eskalasi cerita tidak ada masalah yang terlalu berat bagi para tokoh.

Tapi film ini tidak cocok bagi penyuka film-film serius atau menunggu twist di belakang, atau menginginkan layaknya film art house. Karena memang film ini sangat ringan. Meskipun begitu ada ketidak konsistenan di beberapa alur cerita dalam penokohannya. Ketika pada eksposisi dikenal bad guy jahat sekali, namun di tengah-tengah jadi tidak suka membunuh meski sudah ada alasan tapi, kurang kuat untuk menunjukkan hal tersebut. Ke belakang ternyata filmnya rasa-rasa comedy. Bukan film serius yang ada aktor komedinya. Ya begitulah.
Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Film: Yowis Ben 2 (2019)

Yowis Ben 2 Dir: Fajar Nugros, Bayu Skak Film ini akhirnya berhasil mendapatkan sekuelnya setelah berhasil menkapalkan penonton hingga 100ribu-an dan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung. Kelanjutan dari Yowes Band pada lulus dari sekolah yang membuat para personel hampir bingung dengan masa depannya. Hingga akhirnya, Bayu dkk berniat untuk membesarkan bandnya dalam skala Nasional. Mereka bertemu dengan Cak Jon seorang Manajer (yang katanya) bisa membuat Yowes Band tambah terkenal. Mereka pun berniat ke Bandung dan 70% film ini berjalan dramanya di Bandung. Yowis Ben 2 sebenarnya memiliki potensi besar dalam menggali nilai kreativitas secara kultur sehingga film ini memiliki wacana yang jelas kepada penonton, apalagi dengan konsep berbahasa daerah. Sangat dibilang langka agar diterima oleh banyak orang. Namun penyakit sekuel film Indonesia masih di situ-situ saja, ya mungkin karena industri komersial yang sangat menomorsatukan laba. Untuk ukuran naratif cukup menghibur d