Basah membasuh punggung semalaman,
Taman bunga di tepi, ilalang berserak tinggi menjulang,
Air hujan pun turun dari fajar hingga jingga menyikap cahaya,
Taman bunga rahasia hati,
Redup pula sebab badai gemuruh semalam,
Hingga upaya jua tak kunjung sinar,
Hanya ikhlas dari setangkai bunga yang terbawa air dari tatapmu,
Menarilah, di antara malam,
Sudah waktunya kita merayakan,
Keikhlasan dari suara-suara,
Untuk menjadi jalan sunyi yang baru di antara kemerlap bintang,
Disibak segala keindahan tentang tatapmu kembali,
Seperti lampu taman seharusnya di taman hati yang lebih indah dari dua insan berbahasa cinta,
Serta merayakan jiwa-jiwa yang bersuaka.
15.07.22
Comments
Post a Comment