Oleh FF
Sekularisme sebagai bagian penyakit lainnya yang sering disebut dalam sebuah majelis pengajian. Singkatnya yang saya pahami ialah sebab keterbatasan Agama masuk dalam ranah aturan norma-norma sosial publik, atau Negara dan Agama harus dipisahkan.
PO kalau misalkan
Pada pengajian di ulasan ini saya malah mendapatkan tentang idiom lain tentang pemikiran Plato pada tesis Idea nya. Dunia Ideanya terbentuk karena realitas yang asli adalah dunia Idea, ia di dalam pikiran, sedangkan bentuk berubah-ubah, tapi kenyataan dipikiran kita selalu sama. Ini menjadi premis awal bagaimana dunia dianggap profan dan tidak abadi kemudian menjadi salah satu bentuk sebab lahirnya sekularisme. Jadi singkatnya, dunia adalah dunia sementara sedangkan hal-hal Agama ia bentuknya Abadi dan mengikat sedangkan dunia selalu dinamis dan progresif.
Ada sebuah fenomena unik yang dilakukan M*I yang menyatakan Sekularisme itu Haram. Namun tindakan yang ia lakukan pun berimbas terbentuknya dunia sekularisme itu sendiri sebab label halal pada produk makanan bahkan sampai kulkas segala. Terlepas mekanisme cap tersebut yang sepenuhnya dipertanyakan (?). Pelabelan tersebut malah membuat gap/premis tersendiri bila makanan halal adalah makanan aman dan tidak ada logonya patut diperhatikan kesahihannya (berbentuk profan). Jadi sebab muasal Sekularisme ini ternyata pelakunya bukan pada Negara saja malah institusi berbasis Agama secara ga langsung mendukung pemisahan gap ini.
Istilah Sekularisme berasal dari bahasa latin yang awal katanya Saeculum, yaitu berkaitan ruang dan waktu. Istilah ini berangkat dari awal 1851, di mana terdapat konflik antara kaum rasionalitas dan Agamawan. Sekarang sekularisme pun memiliki masa/jenis kembali seperti pseudo-secularis di mana paham berkedok sekularisasi namun ternyata Anti terhadap Agama, dan menindas minoritas. Lainnya Post-Secularis di mana dicetuskan Habernas pada masa Sekularisme tidak juga menghasilkan peradaban yang baik harusnya kaum Rasionalis dan Agamawan tidak usa mrnampikkan mereka membutuhkan satu sama lain.
Terimakasih
Comments
Post a Comment