Skip to main content

Ngaji Filsafat: Liberalisme



Ngaji Filsafat: Liberalisme
Oleh: FF

Pada tahap ini saya sering sekali mendengar istilah Liberalisme. Saya sadar ini sudah seperti kebiasaan yang saya coba pelajari baik sengaja atau tidak. Di dalam pengajian inu saya kembali diajak untuk kembali menemukan makna lebih dari Liberalisme dan mengapa ia tercipta, tapi sepertinya saya tidak akan ulas panjang-panjang di sini.

Liberalisme berawal kata dari Latin yaitu "Libere" yang berarti bebas. Konsep ini hadir dan diperdalam oleh beberapa filsuf namun di kajian ini saya mendapatkan 3 orang, Thomas Hobbes (Negatif), Jhon Lock (Positif) dan John Miller (Sosial).
Bagi Hobbes hadirnya Liberalisme dan Negara ialah sebab manusia-manusia pada dasarnya jahat karena itu dibutuhkan Negara untuk membatasi dan membuat regulasi agar dapat hidup bersama, namun John Locke kebalikannya. Miller ini lebih kepada filsafat sosialnya di mana ada hukum tirani antara  mayoritas dan minoritas, dalam hal ini harus ada penyelarasan dan peraturan. Miller utamanya lebih fokus pada kebebasan berpendapat agar tidak adanya monopoli kehendak pada orang yang berkuasa. 

Simpelnya yang saya tangkap, ciri orang liberal dalam kecilnya ia sudah bisa independen tanpa ada paksaan dari pihak luar. Ia mampu berpikir terbuka dan anti feodalisme, apalagi yang berhubungan tradisi, kecuali memang menampakkan kebaikan pada kondisi zaman. Liberalisme ini juga menekankan demitologisasi, di mana nilai-nilai mitos harus ditarik ke hal logis dan membaca konteks yang sesuai zaman, dari hal ini saya juga setuju dan tidak setuju. Seperti kebanyakan orang yang menafsirkan butir Agama, dapat ditafsirkan seideal mungkin. Namun sa harus membatasi karena harus benar2 orang yang pada maqamnya. Terbitnya Liberalisme juga karena penolakan terdapat ortodoksi Agama di eropa yang begitu konservatif dan tidak membaca zaman. Menurut Liberalisme Agama harusnya menjadikan manusia yang sempurna bukan manusianya yang melakukan demi Agama.
Dalam tahap ini saya semoga bisa mengambil makna yg baik untuk saya.
Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Bagaimana Jika?

"BAGAIMANA JIKA?" Dari sekian banyak kata, istilah, dan elemen yang membentuk kalimat, makna, rasa, emosi, serta menjadi penghubung dari satu semesta (diri) ke semesta lain. Mungkin aku tak bisa merangkai kalimat yang lebih baik dari apa yang sedang terpikirkan, tapi kuharap kamu mengerti. Ada satu kata magis, menjelma udara malam yang menemani banyak aktivitas dengan tatapan kosong: termenung. Frasa ini menyelinap tanpa permisi ke setiap khayal, lalu membiarkan kita membangun berbagai skenario di dalamnya. Frasa "Bagaimana Jika?" selalu banyak kuterakan dalam pola komunikasi dan khayalku, seolah menggantikan tubuh ini melayang di antara jutaan bintang-bintang. Bagi orang kota, "Bagaimana Jika?" adalah sihir pengusir waktu—saat di dalam kereta, atau sekadar menuntaskan hajat di kamar mandi. Bagi para peneliti, frasa ini menjadi kelinci percobaan dalam menemukan tabir dunia yang belum terungkap, yang kemudian mereka abadikan dalam nama penemuan-...