Skip to main content

Pelangi dalam Episode Dua



Cerita sabtu malam bernada diam,

Membisikkan angin rindu dari selatan,

Dirimu kembali hadir dan terekam,

Dosaku kemarin tidak bisa mengembalikkan angan,

maafkan diriku yang penuh ego,

Hingga aku harus menjadi bodoh melepasmu,

Termenung aku memungumut sisa-sisa kebahagiaan kemarin,

Tercecer jatuh, terus hingga aku seperti anjing jalang yang kehilangan ciummu,

Manisku,manisku, manisku

Apa kabar dirimu,

Maafkan aku tidak bisa berbuat banyak,

Karena hatiku sedang terkoyak,

Antara waktu dan takdir, semakin memojokkanku,

seakan aku tersindir oleh rengkuhnya,

Apa itu yang menjauhkan dirimu?

Yang kutahu, cinta ini semakin memanas hingga membakar aku yang dilanda rindu,

Kau permaisuri pelantaran pelangi,

Dirimu tetap kusimpan dihati,

Sebagai bagian hidupku,

Dan akan kubawa nanti dirimu,

Di kisah yang mengubah aku dan kamu,

Seperti pelangi yang kita mau,

Hingga esok dan selamanya,

Kita akan menua dalam senyum raut wajah kita,

Dan mati dalam bahagia,

Teruslah waktu yang menunggu kita,

karena mimpi kita, akan segera terwujud seperti seharusnya,

Kau pelangiku dalam episode dua,

Tentang cinta yang menjadi temanya,

Seharusnya..

5.11.15


Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Bagaimana Jika?

"BAGAIMANA JIKA?" Dari sekian banyak kata, istilah, dan elemen yang membentuk kalimat, makna, rasa, emosi, serta menjadi penghubung dari satu semesta (diri) ke semesta lain. Mungkin aku tak bisa merangkai kalimat yang lebih baik dari apa yang sedang terpikirkan, tapi kuharap kamu mengerti. Ada satu kata magis, menjelma udara malam yang menemani banyak aktivitas dengan tatapan kosong: termenung. Frasa ini menyelinap tanpa permisi ke setiap khayal, lalu membiarkan kita membangun berbagai skenario di dalamnya. Frasa "Bagaimana Jika?" selalu banyak kuterakan dalam pola komunikasi dan khayalku, seolah menggantikan tubuh ini melayang di antara jutaan bintang-bintang. Bagi orang kota, "Bagaimana Jika?" adalah sihir pengusir waktu—saat di dalam kereta, atau sekadar menuntaskan hajat di kamar mandi. Bagi para peneliti, frasa ini menjadi kelinci percobaan dalam menemukan tabir dunia yang belum terungkap, yang kemudian mereka abadikan dalam nama penemuan-...