Cerita sabtu malam bernada diam,
Membisikkan angin rindu dari selatan,
Dirimu kembali hadir dan terekam,
Dosaku kemarin tidak bisa mengembalikkan angan,
maafkan diriku yang penuh ego,
Hingga aku harus menjadi bodoh melepasmu,
Termenung aku memungumut sisa-sisa kebahagiaan kemarin,
Tercecer jatuh, terus hingga aku seperti anjing jalang yang kehilangan ciummu,
Manisku,manisku, manisku
Apa kabar dirimu,
Maafkan aku tidak bisa berbuat banyak,
Karena hatiku sedang terkoyak,
Antara waktu dan takdir, semakin memojokkanku,
seakan aku tersindir oleh rengkuhnya,
Apa itu yang menjauhkan dirimu?
Yang kutahu, cinta ini semakin memanas hingga membakar aku yang dilanda rindu,
Kau permaisuri pelantaran pelangi,
Dirimu tetap kusimpan dihati,
Sebagai bagian hidupku,
Dan akan kubawa nanti dirimu,
Di kisah yang mengubah aku dan kamu,
Seperti pelangi yang kita mau,
Hingga esok dan selamanya,
Kita akan menua dalam senyum raut wajah kita,
Dan mati dalam bahagia,
Teruslah waktu yang menunggu kita,
karena mimpi kita, akan segera terwujud seperti seharusnya,
Kau pelangiku dalam episode dua,
Tentang cinta yang menjadi temanya,
Seharusnya..
5.11.15
Comments
Post a Comment