Ingatan Film: Story of Kale (2020)
Dir: Dwimas Angga Sasongko
Jika ada yang menonton film ini saya yakin mereka adalah orang-orang yang telah menonton film NKTCHI. Di film NKTCHI ada salah satu tokoh softboy unik, yaitu Kale. Peran Ardhito menjadi simbol maskulinitas populer baru setelah Dilan si Remaja Badboy. Peran Kale, mengambil sosok rapi, kasual, dan terkesan nerd. Yak, gaya seperti itu menjadi salah satu alternatif baru untuk pria-pria metropolitan.
Kembali ke film baru ini, membicarakan bagaimana sosok ia transformasi menjadi sosok softboy. Dinda menjadi mantan penting bagi pembentukan karakter softboy Kale sehingga Awan menjadi korban ke-alusan treatment si Kale. Penataan cerita plot pada film ini menggunakan teknik mozaik narrative plot, di mana alur ini bergerak secara back-foward namun tetap menjaga intensitas tangga dramatika seperti pola Piramida berkerucut ke atas. Jadi secara tangga dramatika ini masih sangat bisa dinikmati, karena sama halnya menggunakan "3 babak".
Hal yang ku notice pada film seperti ini ialah gaya penceritaan yang rentan norak, alay, atau sekadar pengisi layaknya film FTV. Namun tiada sangka film ini selalu ditampilkan secara intim antara dua tokoh Dinda dan Kale ini, sehingga penonton gampang ikut masuk ke dalam cerita. Gaya dialognya pun ga noral malah kadang ada yang make sense dan wajar (pernah terjadi ma penonton). Meskipun begitu jika dilihat dari gaya aktingnya menurut saya masih bisa lebih menjadi intim atau menemukan chemistry lebih.
Interpretasi pada film ini atas opini dan pengetahuan saya paling menonjol ditunjukkan dari mise en scene serta tata artistik latar ketika adegan pasangan ini selalu bernegosiasi rasa untuk terakhir kalinya. Berada menurut saya itu di lokasi tempat tinggal Kale. Interpretasi tata artistik di sana begitu lega, dan banyak perabotan dari berbagai gaya dan model. Ini memperlihatkan bagaimana Kale berupaya mungkin membuat Dinda nyaman dengan keluasan dan kelengkapan yang ada, namun apapun itu Dinda tetap menampik. Hingga ada kalimat dari Dinda yang menjadi benang merah menuju Kale jadi Softboy.
Hal yang ku dapat pada film ini adalah, jangan pernah menyesali atau membenci kisah masa lalu. Karena, orang-orang di masa lalu kita ini merupakan sekumpulan penghayatan diri sehingga menjadi bagian diri kita sendiri. Begitu juga sebaliknya. Jangan pernah menyakiti secara sengaja orang lain, karena orang-orang itu yang menjadikan "Kita".
Terimakasih
Comments
Post a Comment