Skip to main content

Ingatan Film: Pengabdi Setan 2 (2022)

Ingatan Film: Pengabdi Setan 2 (2022)
Dir. Joko Anwar

Setelah 5 tahun, akhirnya muncul sekuel dari Pengabdi Setan 1. Bercerita Rini dan keluarganya pindah-pindah tempat tinggal yang berakhir di rumah susun dengan tampilan kurang meyakinkan. Di film ini semua jawaban akan keluarganya selesai, tapi melahirkan banyak pertanyaan lagi tentang ritus horor layaknya penyembah lucifer ini. Tapi agak-agak rada midsommar juga, malah ada yang ke makmum makmum an.

Kelebihan film ini tentu dari segi penyajian horor yang one step next level. Bagi yang phobia kegelapan akan merasakan dua kali lebih seram. Meski diliputi jump scare seperti banyak film horor tapi sajiannya bener-bener kembali menggali ketakutan masa kecil akan sesuatu dan relate. Jadi takut akan hantu bukan dominan, tapi dicampur oleh takut phobia masa kecil yang diliput lagi, akan suasana pojok, gelap, serta jumping candy. Applause juga sama sound designers nya sebagai pendukung yang baik.

Kekurangannya, dalam premis cerita cabang yang setengah-setengah, adanya karakter nganggur padahal akting tokohnya cukup baik, seakan-akan kalau ga ada dia pun ya gpp.. cuman karna ada aspek horor yang mau di sebar maka bisa dimaafkan, meski sekali lagi tidak ada penggalian lebih dalam motif cowo dan ratu felisha di sana.

Singkatnya film ini masih layak dinikmati karena masih happening dan bagi yang suka wahana horor ini tentu penyalurnya, sangat-sangat mampu bergedik seram, kaget, trauma.
Terimakasih.

Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha...

Bagaimana Jika?

"BAGAIMANA JIKA?" Dari sekian banyak kata, istilah, dan elemen yang membentuk kalimat, makna, rasa, emosi, serta menjadi penghubung dari satu semesta (diri) ke semesta lain. Mungkin aku tak bisa merangkai kalimat yang lebih baik dari apa yang sedang terpikirkan, tapi kuharap kamu mengerti. Ada satu kata magis, menjelma udara malam yang menemani banyak aktivitas dengan tatapan kosong: termenung. Frasa ini menyelinap tanpa permisi ke setiap khayal, lalu membiarkan kita membangun berbagai skenario di dalamnya. Frasa "Bagaimana Jika?" selalu banyak kuterakan dalam pola komunikasi dan khayalku, seolah menggantikan tubuh ini melayang di antara jutaan bintang-bintang. Bagi orang kota, "Bagaimana Jika?" adalah sihir pengusir waktu—saat di dalam kereta, atau sekadar menuntaskan hajat di kamar mandi. Bagi para peneliti, frasa ini menjadi kelinci percobaan dalam menemukan tabir dunia yang belum terungkap, yang kemudian mereka abadikan dalam nama penemuan-...