Skip to main content

Ingatan Film: Sabar Ini Ujian (2020)


Ingatan Film: Sabar Ini Ujian
Dir: Anggy Umbara

Setelah sekian lama tidak memiliki hasrat untuk mengulas film. Di tulisan kali ini saya berupaya untuk mengeluarkan kekuatan dari rasa malas.Yak, sabar ini ujian menjadi film panjang timeloops pertama dibesut oleh Anggi Umbara. Pertama saya kira film ini semacam film anak-anak haha.. ternyata filmnya bernuansa drama.

Bercerita tentang tokoh sabar (Vino G Bastian) yang mengalami pengulangan waktu di satu hari yang sama tepat pada pernikahan mantan terindahnya, Astrid. Sabar berusaha untuk mencari tahu dan memperbaiki hari tersebut agar dia kembali hidup normal.

Premis di atas berpusat pada tokoh Sabar saja. Oleh karena itu konsep timeloops sangat rentan membuat tokoh bosan dengan alur. Penokohan karakter dan kesinambungan naskah, bahkan permainan pace editing sangat perlu diperhatikan. Untungnya, saya merasa cukup puas hasilnya. Antar tokoh yang tiap muncul mampu mengulangi adegan secara elipsis dengan baik, bahkan tidak ada kemubaziran tokoh uang muncul. Sebenarnya ada yang kurang tapi menurut saya sudan bisa dimaafkan oleh keberhasilan naskah di dalamnya. Adegan Rigen dan Rispo seperti tidak menyatu oleh omes dan sabar,dan peran luna maya tidak digambarkan secara jelas yang tau-tau, jadi peran penting diakhir film. 

Meskipun menggunakan hari yang sama berulang namun cerita di sini tetap menggunakan unsur 3 babak (elipsis). Di mana tiap turning action meningkat plot semakin kelam,meski tone film tetap pop.
Tapi saya bersyukur cerita di sini tenyata bukan mentok di genre romansa. Ia berkembang lebih jauh tentang penyelesaian psikologis tokoh Sabar dan itu meliputi banyak hal (makanya nonton).

Editing lleh Cesa David tidak diragukan lagi. Saya pikir film ini akan berakhir membosankan dengan adegan perulangan. Ternyaa tidak, ketika saya menebak ini akan membosankan seelah adegan lain, trett pace alur di film ini pas, tidak tertebak dengan aksi Sabar. Apalagi digunakan elemen editing untuk komedi visual. Nah ini yanb saya suka , mentang-mentang ada komika jokesnya masa harus verbal terus gaya2, stand up comedy? Ga mesti kan?

Jika ada yang bingung film timeloops ini lebih dekat dengan konsep film "Happy Death Day" dan "Edge of Tomorrow". Tapi saya rasa, konsep yang lebih dekat pada film ini yaitu"Happy Death Day", karena terdapat !pengulangan hari yang sama. Hal berbeda pada film ini hanya pada genre semata. Oh ya, akhirnya Anggy Umbara mengeluarkan film yang lebih baik setelah sebelumnya drop, katena tone dan naskah yang kurang baik. Film ini seakan membuat saya memberikan maaf pada karya sebelumnya.
Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Film: Yowis Ben 2 (2019)

Yowis Ben 2 Dir: Fajar Nugros, Bayu Skak Film ini akhirnya berhasil mendapatkan sekuelnya setelah berhasil menkapalkan penonton hingga 100ribu-an dan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung. Kelanjutan dari Yowes Band pada lulus dari sekolah yang membuat para personel hampir bingung dengan masa depannya. Hingga akhirnya, Bayu dkk berniat untuk membesarkan bandnya dalam skala Nasional. Mereka bertemu dengan Cak Jon seorang Manajer (yang katanya) bisa membuat Yowes Band tambah terkenal. Mereka pun berniat ke Bandung dan 70% film ini berjalan dramanya di Bandung. Yowis Ben 2 sebenarnya memiliki potensi besar dalam menggali nilai kreativitas secara kultur sehingga film ini memiliki wacana yang jelas kepada penonton, apalagi dengan konsep berbahasa daerah. Sangat dibilang langka agar diterima oleh banyak orang. Namun penyakit sekuel film Indonesia masih di situ-situ saja, ya mungkin karena industri komersial yang sangat menomorsatukan laba. Untuk ukuran naratif cukup menghibur d