Skip to main content

Ngaji Filsafat: Taoisme

Ngaji Filsafat: Taoisme
Olrh: FF

Taoisme lahir di bumi Tiongkok bersama berbagai ilmu filsafat lainnya yang terkenal: Buddha, dan Konfusiusisme. Selain sebagai filsafat ilmu ajaran ini diterapkan sebagai Agama. Meskipun tidak hanya itu saja sebab sampai zaman dinasti 1600 M terdapat sebutan Negeri 100 Filsafat. Jadi ada beragam nilai ilmu Timur di Tiongkok.

Ilmu terapan timur berbeda dengan Barat. Ia bergerak sesuai dengan perilaku. Jadi secara organisme nya pengetahuan yang diterapkan harus benar-benar tercermin pada perilaku. Berbeda dengan barat yang sudah terstruktural sistem pengetahuannya. Dalam dunia modern, sistem pengetahuan ini bergerak secara progresif -material namun kelemahan pada nilai ruhani atau spiritual. Itu makanya kalau di Timur dulu orang jahat identik dengan orang bodoh dan orang pintar dijadikan benar2 contoh sbg ulama, tokoh dsb. Di Barat, orang pintar belum tentu mempengaruhi moralitas manusianya. Karena segala olmu dimasukkan berdasarkan struktur sistem pengetahuannya, ini dinamakan pengetahuan progresif-material.

Kembali ke Tao, analogi Tao mudahnya seperti air. Hidup itu indah layaknya air ia mengikuti arus dan alur meskipun muaranya ada yang ke laut atau ke gorong-gorong. Air itu padahal kuat, bisa menjadi tsunami, menghancurkan batu dsb. Air itu pasti suci hanya pertemuan dengan unsur2 lain yang membuatnya menjadi lain.

Jadi hidup apa adanya, wu wei. Jika ada baik dan buruk itu tidak menjadi masalah. Hanya saja sikap kita (ikhtiar) yang membuat jalan, hasilnya sudah diarahkan oleh Kasuyatan (semacam takdir/Tuhan Tao). Istilah umumnya Yinyang, jelek dan cakep itu sebagai komplementer bukan oposisi seperti yang dimaksud dualisme barat. Sikap kita yang mrlewati arus yang akan merubah  kondisi diri, seperti takut, khawatir, akan membuahkan hasil rasa tidak bersyukur dan menentukan jalan ke arah yang tidak baik. Harusnya hidup memang begitu pasti di atas dan di bawah, sikap kita menjalani dengan baik dan kebajikan (jujur, tanggung jawab, welas kasih). Sikap Tao ini yang menghasilkan prinsip hidup lentur dan kuat segala medan. Berbicara soal air, sy jd tau makna Shinto atau Timur tengah lainnya tentang simbolis air sebagai Ibu (atau sumber kehidupan).
Terimakasih.

05.07.19

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Film: Yowis Ben 2 (2019)

Yowis Ben 2 Dir: Fajar Nugros, Bayu Skak Film ini akhirnya berhasil mendapatkan sekuelnya setelah berhasil menkapalkan penonton hingga 100ribu-an dan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung. Kelanjutan dari Yowes Band pada lulus dari sekolah yang membuat para personel hampir bingung dengan masa depannya. Hingga akhirnya, Bayu dkk berniat untuk membesarkan bandnya dalam skala Nasional. Mereka bertemu dengan Cak Jon seorang Manajer (yang katanya) bisa membuat Yowes Band tambah terkenal. Mereka pun berniat ke Bandung dan 70% film ini berjalan dramanya di Bandung. Yowis Ben 2 sebenarnya memiliki potensi besar dalam menggali nilai kreativitas secara kultur sehingga film ini memiliki wacana yang jelas kepada penonton, apalagi dengan konsep berbahasa daerah. Sangat dibilang langka agar diterima oleh banyak orang. Namun penyakit sekuel film Indonesia masih di situ-situ saja, ya mungkin karena industri komersial yang sangat menomorsatukan laba. Untuk ukuran naratif cukup menghibur d