#1 Setiap awal menuai akhir Begitu pula dalam kisah kasih Setiap detik begitu mengalir Entah roma nadi mana yang berdenting? Adakah pada jantung ini dapat melambat? ku terbuai kembali dalam perpisahan jarak Pada awal kita menanti akhir, Atau ini adalah sebuah akhir? Kini awal adalah akhir yang tak terhitung angka-angka, Sedang kita adalah bagian semesta yang dicipta untuk mencinta sekali saja, Tanpa harus berkata-kata selamanya Awal #2 Apa itu cokelat? Apakah ia sebuah fatamorgana dalam sunyi senyap? Ataukah pertemuan dengan penuh senyummu terlihat? Yang ku tahu ia manis, Namun apa itu manis? Apakah itu sebuah kebahagiaan dalam satu perasaan? Atau dapat merengkuhmu dalam peluk lalu kita taburkan jiwa pada malam-malam jalang? Jika ia sebuah kasih, maka ku telan tanpa gelas Sebab aku adalah gelas dan engkau adalah itu (cokelat) Cokelat #3 Dini kembali lagi Pada renung atas gelisah luka-luka Dini ia masih sendiri Menebang kesakitan dalam syair-s...
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.