Musim hujan mengganti semi,
Tiap gelap ia berani hadir,
ketika cahaya yang sedang mengumpat,
Ku cari, dan terus mencari di sela-sela langit.
Kutemukan!!
Ia yang kucinta.. Nan manis dengan gemulai cahaya bintang.
Sungguh ku terus melompat agar ia kuhinggap,
Tapi nian cahayamu yang menerpa wajahku malam ini..
Tak kuasa kau ku miliki..
Karena kau terlalu tinggi, ataupun terlalu jauh..
Bagi pangeran gelandang, biarlah cinta yang mencontohnya.
Hai kamu, ini aku..
Harus bersandar dibahu langit, atau selingan doa waktu maghrib...
Bahwa kau.. Kau.. adalah cintaku
Meski kau terlalu jauh ku hinggap, atau aku terlalu rendah tuk berdiri..
Bahagialah kau cahaya malam..
Datanglah ketika padi, rumput, dan pohon bersuka cita dalam canda tawa..
Selain hujan..
Jangan hujan!!!
Karena ku masih, memilikimu dalam lelap malam..
02.10.16
Comments
Post a Comment