Ada jalan panjang dalam tatap mata,
Perlahan menjelang malam ku tasbihkan dalam takzim,
Doa tanpa suara, sunyi sebab ruang dan waktu berbeda.
Aku ingin menjelma cinta dalam doa yang meresap dan menyelam dalam matamu.
Berenjana selayak udara yang kau hirup,
Biar kau masih kuat dalam imaji,
Izinkan ku rawat kau dalam kata-kata.
Biar selimut doa dan peluk kata merengkuh dalam kerinduan.
Kini, tak ada kiasan lagi, hanya menghitung hari, dirapal dalam doa dan kujadikan azimat kecintaan untuk dirimu.
29.04.23
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.
Comments
Post a Comment