Skip to main content

Ingatan Filsafat: Ibadah (Abdul Q.J)


Ingatan Filsafat: Ibadah (Abdul Q.J)
Oleh FF

Menurut Syaikh Abdul Qadir Jailani, Ilmu itu ada bermacam-macam, tepatnya 4 ilmu yang menjadi srbuah tingkatan dalam mengilhami hidup. Ilmu lahir, sesuatu yang bersifat fisik larangan dan jenis anjuran dasar ibadah dll, Ilmu Batin (Tariqoh), Ilmu Batin (Ma'rifah) dan Ilmu Batin (Hakekat). Jadi tingkatan manusia dalam berilmu dan mengilhami hidup dari Syariat sampai hakikat. 

Jadi dasarnya sih ya yang hemat ku pahami dalam konsep Ibadah ini tidak cuma hanya ada pada tingkatan zahir, lahir itu hanyalah dasar namun ada juga ibadah batin di mana ibadah ini tidak cuma dilakukan 5 waktu seperti shalat tapi setiap hari. Kaya puasa ramadhan, batin pun ikut puasa dari dengki, ghibah dll tapi setiap hari tak ada batas waktu. 

Momen untuk mencapai hal itu juga diperlukan usaha yang kuat dan didorong oleh keinginan dan kekuatan yang besar dari dalam diri. Tafakur ialah segala perenungan sebagai bentuk hakikat yang ia lakukan pada tiap aktivitas lahir. Seperti momen "Oh ini, Oh yaa, Oalaah ini maksudnya.." seperti momen itu ialah sebuah tingkatan pencapaian diri atas tafakur segala bentuk hikmat ibadahnya.

Anyway, ada satu hal yang bikin saya dag-dig-dug di mana meraih cinta ilahi tidak menunggu takdir atau hidayah. Sekali lagi hidayah kita sudah selalu punya tiap hari kita ada 4 indera yang mampu menafsirkan segala hakikat Allah namun mungkin saja menampik dan menutup diri. Pada bahasan ini untuk meraih cinta ilahi kita harus berusaha untuk berperang melawan nafsu hewani (malas, rakus, tidur berlebihan dll) , dan kebiasaan jahat (angkuh, sombong, iri, dendam dll). Rasa bersalah menjadi simbol atas kesadaran diri. Ini tidak cukup maka pelam2 lah perbaiki ibadah.
Sekian, terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Film: Yowis Ben 2 (2019)

Yowis Ben 2 Dir: Fajar Nugros, Bayu Skak Film ini akhirnya berhasil mendapatkan sekuelnya setelah berhasil menkapalkan penonton hingga 100ribu-an dan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung. Kelanjutan dari Yowes Band pada lulus dari sekolah yang membuat para personel hampir bingung dengan masa depannya. Hingga akhirnya, Bayu dkk berniat untuk membesarkan bandnya dalam skala Nasional. Mereka bertemu dengan Cak Jon seorang Manajer (yang katanya) bisa membuat Yowes Band tambah terkenal. Mereka pun berniat ke Bandung dan 70% film ini berjalan dramanya di Bandung. Yowis Ben 2 sebenarnya memiliki potensi besar dalam menggali nilai kreativitas secara kultur sehingga film ini memiliki wacana yang jelas kepada penonton, apalagi dengan konsep berbahasa daerah. Sangat dibilang langka agar diterima oleh banyak orang. Namun penyakit sekuel film Indonesia masih di situ-situ saja, ya mungkin karena industri komersial yang sangat menomorsatukan laba. Untuk ukuran naratif cukup menghibur d