Skip to main content

Ingatan Filsafat : Neoplatonisme


Ingatan Filsafat : Neoplatonisme

oleh: FF


Neoplatonisme merupakan kelanjutan pikiran yang akarnya berasal dari Plato. Meskipun begitu Neoplatonisme sebenarnya diangkat dari nama pemikir Plontinus, namun beliau tidak mau membedakan pikirannya dari Plato karena menurutnya ini berakar dari beliao.


Pemikiran ini sarat akan Panteisme yaitu bahwa alam adalah kesatuan dari Tuhan, kita berada di dalam Tuhan tidak terpisah namun satu. Tapi tidak bisa dilihat dari sisi sana saja, harus ditinjau dengan lengkap dengan pikiran utama bahwa Tuhan itu satu. Tuhan meng-emanasi keberadaannya (tajali) menjadi materi (matter). Jika ditinjau dari situ, pikiran ini mendukung dari Plato yang memisahkan antara matter dan idea.

Apa itu emanasi? Yaitu limpahan keberadaan Tuhan sehingga menjadi nous (nur muhammad), kemudian mengembang jadi world soul di sana ada alam semesta planet-planet alam yang berada dalam kesatuan yang sama, lalu ketika hadir manusia hadir lah indvidual soul di mana ini menjadi citra Tuhan paling mendekati, manusia bisa berkehendak bebas dan melakukan apa saja. Terakhir lahirlah matter, matter ini merupakan limpahan atau efek daripada hal yang ghaib (soul).


Pemikiran Neoplatonisme sangat erat dengan filsafat Islam, karena mengembangkan pikiran emanasi bernafaskan Islami. Pemikiran ini juga tidak mementingkan materi (matter) cenderung menjauhi dan mendekat ke Tuhan, agar mengalami kesatuan kembali dengan Tuhan (Asketik). Jalan menuju Tuhan (nous) yaitu melalui remanasi kebalikan dari emanasi, remanasi ini menanjak ke atas kembali ke Tuhan. Jalur perjalanannya ada 3, melalui cinta, kebenaran dan keyakinan. Ketiga ini akan memandang dan sikap kecantikan, kebajikan dan kebaikan.


Neoplatonisme juga menganggap sesuatu yang hidup di dunia ini baik semua karena ciptaan dan citra Tuhan. Jika ada yang jahat berarti itu ada yang salah dalam bersikap dan memandang. Biasanya perasaan nurani diri sudah memberikan sinyal kalau sesuatu tersebut tidak baik. Maka untuk tidak menjadi jahat harus bergerak sebagai semestinya di jalur Tuhan, atau tiga hal yang saya sebut di atas.

Terima kasih


Comments

Popular posts from this blog

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Film: Yowis Ben 2 (2019)

Yowis Ben 2 Dir: Fajar Nugros, Bayu Skak Film ini akhirnya berhasil mendapatkan sekuelnya setelah berhasil menkapalkan penonton hingga 100ribu-an dan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung. Kelanjutan dari Yowes Band pada lulus dari sekolah yang membuat para personel hampir bingung dengan masa depannya. Hingga akhirnya, Bayu dkk berniat untuk membesarkan bandnya dalam skala Nasional. Mereka bertemu dengan Cak Jon seorang Manajer (yang katanya) bisa membuat Yowes Band tambah terkenal. Mereka pun berniat ke Bandung dan 70% film ini berjalan dramanya di Bandung. Yowis Ben 2 sebenarnya memiliki potensi besar dalam menggali nilai kreativitas secara kultur sehingga film ini memiliki wacana yang jelas kepada penonton, apalagi dengan konsep berbahasa daerah. Sangat dibilang langka agar diterima oleh banyak orang. Namun penyakit sekuel film Indonesia masih di situ-situ saja, ya mungkin karena industri komersial yang sangat menomorsatukan laba. Untuk ukuran naratif cukup menghibur d