Skip to main content

Ingatan Film: Budi Pekerti (2023)


Ingatan Film: Budi Pekerti (2023)
Dir: Wregas B

Ada satu ingatan muncul seusai menonton film Budi Pekerti. 

"Percaya tidak percaya, menjadi manusia di era sekarang lebih banyak digerakkan oleh algoritma, sekarang masalah sekelas lingkungan er te/RT satu planet bisa tau, dan hobi menikmati keributan, penyelesaiannya juga harus diatur algoritma. Melampaui hyperealitas!" 

Wregas mampu membawa cerita dengan paket visual yang pas. Apresiasi kepada seluruh krunya. Menikmati Budi Pekerti mengingatkan kembali saat menikmati proses tumbuh mas Wregas saat screening film TA nya yang berjudul Lemantun. Masih berpokok seputar keseharian, dan keluarga. Wregas selalu membawa aroma dapur yang khas, sehingga mudah diterima oleh penonton. Suasana kekeluargaan yang dekat, tidak perlu hiperbola bercerita trntang keluarga mapan, kaya yang sedikit sulit diterima.

Hal yang saya suka pada film ini, sajian bahasa visual, naskah, dan karakter yang membaur sehingga kita bisa menikmati tiap turning point dan rising action pada setiap jalan cerita. Meski rata-rata tangga dramatis pada complement nya dibuat, sedikt menggelitik dengan balutan ironi. Pemakaian warna orange biru yang mendefinisikan apa arti dalam setiap film, serta semiotik anggun pada berbagai adegan sehingga makin kuat peradegadannya. 

Film ini sangat direkomendasikan sebagai renungan, ga perlu punya bayangan apapun. Film ini bisa menjadi renungan diri akan eksistensi, serta refleksi jempol. Sisanya buanyakk yang bisa dinikmati macam-macam rasanya.
8/10


Comments

Popular posts from this blog

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha

Review Film: Yowis Ben 2 (2019)

Yowis Ben 2 Dir: Fajar Nugros, Bayu Skak Film ini akhirnya berhasil mendapatkan sekuelnya setelah berhasil menkapalkan penonton hingga 100ribu-an dan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung. Kelanjutan dari Yowes Band pada lulus dari sekolah yang membuat para personel hampir bingung dengan masa depannya. Hingga akhirnya, Bayu dkk berniat untuk membesarkan bandnya dalam skala Nasional. Mereka bertemu dengan Cak Jon seorang Manajer (yang katanya) bisa membuat Yowes Band tambah terkenal. Mereka pun berniat ke Bandung dan 70% film ini berjalan dramanya di Bandung. Yowis Ben 2 sebenarnya memiliki potensi besar dalam menggali nilai kreativitas secara kultur sehingga film ini memiliki wacana yang jelas kepada penonton, apalagi dengan konsep berbahasa daerah. Sangat dibilang langka agar diterima oleh banyak orang. Namun penyakit sekuel film Indonesia masih di situ-situ saja, ya mungkin karena industri komersial yang sangat menomorsatukan laba. Untuk ukuran naratif cukup menghibur d