Skip to main content

Ngaji Filsafat: Semiotika (Charles Pierce)





Ngaji Filsafat: Semiotika (Charles Pierce)
Oleh: FF

Kebenaran menurut beliau sangat komplek di dunia ini. Tidak bisa dijeniskan pada induksi atau deduksi. Charles membuat kemungkinan Abduksi sebagai sebuah pilihan kebenaran yang pragmatis dan simplicity. Kebenaran pun terbagi dua transendental dan kompleks. Di mana transendental bersifat melekat pada obyek sedangkan complex melalui argumen2 yang nanti akan terbagi kembali.

Seorang filsuf dalam tahapannya harus memiliki curiousity yang mendalam. Pada titik doubt ia akan terus bertanya dan mengelola kembali dengan rangkaian pikiriannya sendiri. Kalau sudah bertemu dengan ilmu yang dimaksud itu dinamakan moment of eureka. Seperti "Oalah gitu toh, ah iya akhirnya paham". Itu yang membuat ilmu menjadi lebih nikmat.

Tentang semiotika ini akhirnya mempengaruhi dalam telaahnya soal pragmatisme kebenaran. Saya sebut di sini ada trikometri simbol. Qualisign, Sigsign, dan Legisign. Representamen, obyek dan intrepretan kurang lebih sama di mana firstnessnya kebenaran sesuai sifatnya "hitam berduka dll", secondness berdasarkan faktanya seperti "api dan asap" ketiga kebenaran buatan dan diterima secara umun "zabracross, lampu, merah".
Sekian, terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black)

Review Buku: Sejarah Dunia yang Disembunyikan (Jonathan Black) Oleh: HSA Setelah satu bulan akhirnya selesai juga buku tebal ini yang menyamakan rekor oleh bacaan sebelumnya (Sejarah Tuhan/Karen Armstrong). Banyak situasi unik tentang buku yang saya bawa ini jika diketahui oleh teman-teman. Yup tidak lain tidak bukan karena sampul buku ini menggambarkan simbol-simbol "segitiga mata satu", terkenal dengan cerita konspirasinya. Banyak kerabat yang mengernyitkan dahi, atau menampilkan wajah keanehan terhadap buku yang saya baca ini. Saya tidak heran, sebab sebelumnya saya juga memiliki pandangan yang sama, "wah ini buku konspirasi besar sekali!!". Kalau dibilang betul sekali, bagi seseorang yang alur bacanya sudah mengenal simbol-simbol ini, pasti landasan empirisnya berpacu pada konspirasi dunia. Jika kalian suka itu, bacaan buku ini menjadi kitab besar "konspirasi dunia" MESKI.. setelah anda baca ini, anda mampu tercerahkan dalam beberapa ha

Di Atas Motor

Sebab kau yang selalu berbicara, melalui hening dan hembusan angin di atas roda besi adalah bisikan termanis di dalam ruang dan waktu. 01-12-18

Review Film: Yowis Ben 2 (2019)

Yowis Ben 2 Dir: Fajar Nugros, Bayu Skak Film ini akhirnya berhasil mendapatkan sekuelnya setelah berhasil menkapalkan penonton hingga 100ribu-an dan memenangkan penghargaan di Festival Film Bandung. Kelanjutan dari Yowes Band pada lulus dari sekolah yang membuat para personel hampir bingung dengan masa depannya. Hingga akhirnya, Bayu dkk berniat untuk membesarkan bandnya dalam skala Nasional. Mereka bertemu dengan Cak Jon seorang Manajer (yang katanya) bisa membuat Yowes Band tambah terkenal. Mereka pun berniat ke Bandung dan 70% film ini berjalan dramanya di Bandung. Yowis Ben 2 sebenarnya memiliki potensi besar dalam menggali nilai kreativitas secara kultur sehingga film ini memiliki wacana yang jelas kepada penonton, apalagi dengan konsep berbahasa daerah. Sangat dibilang langka agar diterima oleh banyak orang. Namun penyakit sekuel film Indonesia masih di situ-situ saja, ya mungkin karena industri komersial yang sangat menomorsatukan laba. Untuk ukuran naratif cukup menghibur d