Ngaji Filsafat: Hermeneutika Gadamer Oleh: FF Filsafat Hermeneutika Gadamer lebih memahami pada ontologis hermeneutika. Berbeda seperti Schleimacher yang menempatkan hermeneutika sebagai seni pemahaman yang bersifat dalam memahami kita tidak boleh lepas dari author, maksud dan tujuan penulis, dalam membaca pembaca tidak boleh ada pemahaman dirinya sendiri untuk menghasilkan kesalahpahaman. Padahal menurut Gadamer peran pemahaman pembaca tidak boleh lepas sebab ada istilah pra-kognitif, pra-pemahaman, dan pra-struktur. Apa itu? Berbeda dari filsuf hermeneutika lain, Gadamer percaya bahwa pemahaman manusia itu tidak mungkin dari tidak ada ke ada. Tapi dari ke pra-pemahaman ke pemahaman baru. Jadi sifatnya bukan reproduksi makna tapi produksi makna karena ada peran subyektifitas dalam memahami teks. Hal ini bisa disebut prasangka, nah jenis prasangka ini ada 3: vorhabe (pendapat awal yang ingin dipahami), vorsicht (pengertian yang sudah dipahami ke depannya), dan vorgiff (konsep dalam...
Jika jarak, waktu, rindu bertumpuk jadi satu. Teruntuk Tuhan dan ciptaannya, tak dapat dirasa oleh mata dan diraba oleh sentuhan. Maka jemarilah yang bertindak mewakili isi hati.